Melihat kedatangan Leon, Evander tersenyum samar tanpa gentar. “Hanya berbagi ketertarikan tentang sejarah, Ka.”Pemuda itu menegakan tubuhnya, menatap Leon dengan senyum jahil. Rasanya, senang sekali menggoda si singa Ravensel.Leon melangkah mendekat, langkahnya berat namun terkendali. Pandangannya berpindah dari Evander ke Ana, lalu ke kitab di tangannya. “Hanya–”Leon duduk di sebelah Ana. Sebelah tangannya merangkul pinggang Ana dengan posesif, Ana sampai menengadah melihat wajahnya yang terlihat dingin. Ya ampun, pangeran itu bisa terlihat cemburu pada adiknya sendiri. Argh, dia sangat menggemaskan!“Sejarah bisa berbahaya bila dibahas dengan orang yang salah,” katanya datar, tapi sorot matanya tak lepas dari wajah sang istri.Ana menunduk, jemarinya mengerat di sampul kitab itu. Ia tak tahu apakah harus merasa bersalah atau hanya takut pada tatapan dingin Leon.Evander berdehem pelan. “Hem, jadi maksudmu, aku orang yang salah!”Ana meringis pelan. Semoga tidak terjadi kesalahp
Last Updated : 2025-10-15 Read more