“Pangeran Leonhart, ibumu datang,” imbuh Ana merasa gemas ketika melihat Leon begitu tenang bahkan setelah beberapa kali pintu kamar menggema.Alih-alih merespon perkataan Ana, Leon berjalan menghampirinya. “Kenapa?”Tangannya terulur membelai pipi gadis itu.Ana terlihat menggemaskan saat bangun tidur. Rambutnya berwarna coklat madu tergerai berantakan. Namun semakin membuatnya terpaku. Bukankah seorang wanita akan terlihat kecantikan aslinya saat bangun dari tidur?Ana berbisik lirih, dahinya mengernyit. “Tuan Leon, Ratu Elia sudah memanggilku. Jika ketahuan kau berada di sini nanti reputasimu sebagai putra mahkota tercoreng.”Leon menatap Ana, tidak bersuara. Ia tidak fokus pada isi pembicaraan, matanya tertuju pada bibir Ana yang berwarna merah muda. Rasanya ia ingin sekali mereguk manisnya bibir itu lagi dan lagi. “Tuan,” panggil Ana dengan lembut, membuyarkan khayalan liarnya. “Nanti kita bertemu di jamuan,” kata Leon buru-buru mengenakan kemejanya, mengancingkannya asal. Seb
Last Updated : 2025-10-10 Read more