Leon memejamkan mata sejenak. “Kenapa rasanya seperti tidak asing? Ini seperti pai buatan dapur kastil Ebony,” katanya membuka mata.Ana tertegun mendengarnya. Tatapannya jatuh pada gadis cantik dengan rambut yang sudah disanggul indah, sebuah jepit rambut perak terselip di sisi sanggulnya. “Kenapa bisa sama ya rasanya?”Ana hanya mengulum senyum. “Itu pai resepku, Yang Mulia. Hem, apa kau suka?”Alih-alih menjawabnya, Leon menikmati satu piring apel pai itu tanpa berbagi. Melihat interaksi mereka berdua, Lord Cedric memukul cangkir piala dengan sendok hingga menciptakan denting yang nyaring. “Sepertinya ada yang merasa dunia milik berdua,”Rowan terkekeh pelan. Leon dan Ana saling pandang, hanya bicara lewat isyarat mata.“Baiklah, sebelum kita menikmati jamuan pagi, mari kita berdoa terlebih dahulu pada Tuhan atas rezeki kita hari ini,”Mereka pun berdoa lalu menikmati jamuan istimewa itu dengan sukacita. Usai jamuan, mereka kembali mengobrol.“Jadi, kau akan membawa Ana bersamamu
Terakhir Diperbarui : 2025-10-07 Baca selengkapnya