"Menurut kamu juga nggak masuk akal, kan, Bras?" ucap Daisha, sembari dia aduk susu ibu hamilnya. Di dalam kamar kos yang sudah lunas dibayar untuk satu bulan itu. "Coba pikir lagi, nih, ya. Dari kata pejabat UMKM aja udah aneh, terus delapan puluh persen biaya ditanggung sana pula. Sejak kapan ada yang sebaik itu soal uang?" Seteguk demi seteguk Daisha habiskan susunya. "Mana aku katanya cuma perlu bayar sepuluh persennya aja. Aturan aku bayar dua puluh persennya, nggak, sih, kalo iya begini? Kan, dari pejabat delapan puluh. Gak jelas, kan?" terang Daisha, dia mendetailkan ketidak-masuk-akalan hal-hal yang dikatakan pak mandor. "Iya, ya, Dai. Ini blunder, sih. Kamu udah coba tanya ke Pak Yononya langsung selaku pelaksana yang katanya ada keterkaitan sama pejabat UMKM? Jujur, aku baru tahu dan ini dari kasus kamu. Sebelumnya nggak gini, deh," tanggap Abrasi. Daisha me-loudspeaker sambungan nirkabelnya. "Belum, nanti aku tanya. Aku takutnya ini penipuan atau bikin aku rugi ke depa
Last Updated : 2025-08-22 Read more