Aku tidak langsung menjawab pertanyaannya yang ambigu itu. Aku malah mengalihkan percakapan. "Kak, daripada mikirin hal-hal berat, mending kita karaoke aja. Kan ada mic-nya tuh. Udah bayar mahal juga kan ruangan ini?"Ibu Claudia, atau Kak Claudia, seperti yang ia minta, menatapku sejenak, lalu tertawa. "Ide bagus! Ayo!"Kami mulai bernyanyi bergantian. Awalnya lagu-lagu mainstream, lalu beralih ke lagu-lagu lawas. Claudia ternyata punya suara yang bagus, meski sedikit fals karena pengaruh alkohol. Kami tertawa, bercanda, dan suasana menjadi lebih ringan. Untuk sementara, status kami sebagai atasan-bawahan seolah lenyap.Tapi seiring waktu berlalu, botol wine dan wiski semakin berkurang. Claudia mulai tampak lebih mabuk. Pipinya memerah, matanya mulai sayu, dan gerakannya sedikit limbung."Aryo... aku... aku suka lagu ini," katanya sambil menunjuk layar karaoke dengan remote, tangannya bergetar. Ia mencoba menyanyikan lagu ballad yang slow, tapi suaranya mulai tidak jelas, kata-katany
Última actualización : 2025-11-17 Leer más