Library

Search

Home / Romansa / Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Tak Ada Kata Maaf Untuk Mantan Suami: Chapter 61 - Chapter 70

100 Chapters

Bab 61

Siska yang sudah memesan, pun meletakkan menu dan menyesap teh dengan santai. "Sepertinya dia juga dari Universitas Arcadia, jurusan ilmu komputer."Itulah yang dikatakan ibu tirinya, tetapi prestasi Raisa tidak begitu mengesankan di perguruan tinggi, tidak sepertinya yang lulus dengan predikat kehormatan.David terkejut. "Dia lulusan Universitas Arcadia?"Ujian masuk univeritas itu mensyaratkan skor minimal enam ratus lima puluh ke atas. Apakah Raisa benar-benar sepintar itu?Skor penerimaan ilmu komputer pasti lebih tinggi lagi, dia telah mempelajari semua itu selama proses rekrutmen perusahaan.David mengerutkan kening dan bertanya kepada Kevin, "Apa kau juga tahu itu?"Kevin tidak pernah bertanya langsung pada Raisa, hanya pernah mendengar Kakek Toni menyebutkannya beberapa kali. "Sepertinya iya."Meskipun dia tidak yakin, tapi kemungkinan besar memang benar. David melotot dingin dan berkata, "Dia tiba-tiba kembali belajar jurusan yang sudah ditinggalkannya selama bertahun-tahun. T

Bab 62

[Kak, kalau kau terus pilih kasih, aku nggak akan mengakui Siska sebagai kakak iparku ya.][Aku akan laporkan drama kotormu ke Kakek. Mungkin, kau harus berlutut di aula leluhur. Hahahaha, apa kau takut, Kakakku tersayang?]Kevin mengerutkan kening.Siska melihat hal itu dan bertanya, "Ada apa?""Dina.""Oh, pantas saja kamu marah begitu. Anak umur segitu memang masih nakal. Kamu hibur dia baik-baik, ya." Siska menenangkannya dengan lembut.Kevin akhirnya sedikit melunak, lalu mengetik balasannya, [Jangan ribut terus. Lakukan hal yang lebih berguna. Jangan main terus seharian. Kau juga harus kendalikan emosimu. Apa kau sudah lupa Kakek bilang apa tentangmu?]Mulut Dina berkedut karena marah. [Kak, kau terlalu bertingkah seperti ayah. Apa semua pria semakin tua, makin suka ceramah begitu?][Hari itu di rumah lama, aku menjebak Raisa. Kau yang paling tahu faktanya, tapi kau melindungiku. Sekarang aku bahkan belum ngomong buruk soal Siska, tapi kau sudah marah begitu? Kalau aku jebak Sisk

Bab 63

Raisa menutup telepon dan melihat jam, sudah jam sebelas.Sudah hampir jam makan siang, dan semua pekerjaan penting telah selesai.Raisa pun memutuskan untuk istirahat, jadi dia tidak perlu meminta izin. Dia meminta Maria untuk mengawasi sebentar, lalu pergi ke Menara Finansial Global.Segera setelah dia pergi, Surya datang untuk memberi tugas.Dia menyampaikan pesan ke Manajer Keuangan dan meminta laporan keuangan yang telah ditentukan untuk segera dicetak, lalu menyerahkannya langsung ke kantor Presdir.Tentu saja, semua itu disampaikan di depan Maria.Maria langsung berkata, "Pak Surya, Raisa sedang pergi ke toilet karena sakit perut. Biar saya saja yang mengurusnya."Surya menjawab, "Itu tanggung jawabnya. Tunggu saja sampai dia kembali."Maria mencoba lagi, "Raisa mungkin masih lama. Kita nggak bisa menunda urusan Pak Bravi. Biar saya yang mengurusnya."Surya melirik Maria, dan menyadari sesuatu. Dia pun tersenyum dan bertanya, "Dia ke mana?"Maria berpikir dalam hati, ‘Bukan aku

Bab 64

Sambil merenung, David tiba-tiba melihat sosok yang familiar berjalan lurus ke arahnya, dan alisnya berkerut tidak senang.Raisa telah memesan dua kopi sebelumnya melalui aplikasi mini. Ketika dia tiba di sana, satu lagi masih disiapkan.Dia menunggu di samping ketika tiba-tiba menyadari sebuah tatapan.Begitu Raisa menoleh, David angkat bicara, "Nggak perlu minta maaf."Raisa diam dalam kebingungan.Permintaan maaf apa?Siapa yang meminta maaf kepada siapa?Dari nadanya, apa dia mengira kalau Raisa datang untuk minta maaf kepadanya?Melihat Raisa tidak mengatakan apa pun, David memalingkan muka dan tidak berkata apa-apa lagi.Kemarin, dia bingung dengan agresivitas Raisa. Biasanya, Raisa akan selalu menyenangkan orang lain, dan mengingat statusnya, dia tidak pernah berani menentangnya.Perubahan sikapnya yang tiba-tiba hari ini pasti karena Kevin telah memperingatkannya. Kalau tidak, dia tidak akan bersusah payah mencari tahu jadwalnya dan sengaja datang ke sini.Harus diakui, Raisa b

Bab 65

Suri menekan tombol kirim dan menghampiri Raisa, menyesap kopi yang dibelikannya. Dia tersenyum, "Tentu saja, tapi aku tahu yang paling ingin kau lakukan saat ini adalah menyelesaikan makalahmu. Jadi, aku nggak akan mengganggumu untuk saat ini. Aku nggak akan bersikap sungkan lagi setelah kau selesai. Tapi pekerjaan mendesak senilai dua puluh miliar ini sayang sekali kalau nggak diambil."Raisa terdiam setelah mendengar argumennya.Apa yang akan dia lakukan diingat oleh temannya, dan dihargai dengan rasa hormat.Ini adalah sesuatu yang belum pernah dia rasakan bersama Kevin.Keputusan awal Raisa untuk bercerai terasa dipaksakan.Namun, sekarang dia semakin yakin.Perceraian adalah hal yang tepat untuk dilakukan.Raisa tersenyum dan berkata, "Segera."Suri awalnya tidak bereaksi. Setelah beberapa detik, dia menyadari bahwa makalahnya akan segera dipublikasikan. Dengan senyum seperti orang sekarat, dia berkata, "Aku nggak akan bisa hidup lebih lama lagi."Raisa diam saja."Raisa, kamu su

Bab 66

Ternyata, seorang kenalan lama.Namun, itu hanya kenalan sepihak, dia mengenal Siska, tetapi Siska tidak mengenalnya.Dana mendorong pintu hingga terbuka, dan Suri masuk.Siska melirik ke arah suara itu. Melihat Suri, dia tidak berdiri, melainkan mengangguk, sebuah isyarat kenalan.Suri duduk di seberang Siska dan memberi isyarat agar Dana memperkenalkannya."Bu Suri, ini Bu Siska, lulusan kehormatan Ilmu Komputer dari Universitas Arcadia, dan mahasiswa doktoral di sebuah Universitas Kelas Atas di Meridia. Kami sekelas di kampus, dan kebetulan dia lima angkatan di atas Anda, bisa dibilang senior Anda."Semasa kuliah, nilai-nilai Siska di atas rata-rata. Dia menulis tesis kelulusan yang cemerlang dan menerima tawaran dari universitas internasional bergengsi, menjadi perwakilan mahasiswa yang akan lulus.Siska cantik, bak dewi di jurusan mereka.Dana awalnya menyukainya, tetapi kemudian, menyadari perbedaan status di antara mereka, jadi dia mengurungkan niatnya.Maka, Siska pun menjadi c

Bab 67

Dana mengepalkan tangannya erat-erat, memperhatikan sosok Suri yang semakin menjauh. Firasat buruk menyelimutinya. Dia berbalik dan menatap Siska, wajahnya pucat pasi.Tekanan Dana semakin kuat, dia lalu berkata, "Sis....Siska..."Siska tiba-tiba berdiri, tatapannya dingin saat Suri pergi."Suri Pahlevi, ya."Dia akan mengingatnya!Dana berkata, "Jangan marah. Aku akan bicara lagi dengan Bu Suri..."Dia bahkan tidak melirik Dana dan berjalan pergi.Dana bahkan tidak bisa mengantarnya pergi.Tetapi dia tidak menganggapnya masalah besar. Wanita seperti dia memang wajar bersikap angkuh dan mengabaikannya.Jika saja Siska bisa melihatnya sedikit lebih lama, dia pasti akan sangat senang.Dana masih ingat betapa cepat jantungnya berdebar saat menerima telepon dari Siska seminggu yang lalu. Maka dari itu, dia mati-matian ingin membantu, membahagiakan wanita pujaannya.Kini, rasanya dia telah gagal.Wajah Dana sedikit pucat, dan dia dengan gugup pergi ke ruangan Suri. Wanita itu, yang duduk di

Bab 68

Ponsel Siska masih terus bergetar.Siska menenangkan dirinya dan menjawab panggilan itu."Iya Prof, ada apa?"Nada suaranya jelas, dia pandai menyembunyikan emosinya, karena baginya, itulah kekuatan."Siska, kamu benar-benar pahlawan bagi perusahaan. Kamu baru saja bertemu dengan Bu Suri, dan dia sudah mengirimi saya surel, dia mengatakan kalau mereka bersedia berkolaborasi, dan itu hanya akan memakan waktu dua minggu. Bahkan, lebih cepat dari yang aku perkirakan."Siska terdiam sejenak.Sesaat kemudian, dia berkata, "Itu sudah tanggung jawab saya, dan saya sangat berharap proyek ini bisa berjalan lancar.""Terima kasih atas kerja kerasmu. Aku sudah berbicara panjang lebar dengan Bu Suri kemarin, dan dia dengan tegas menolak, tanpa celah sedikitpun. Tapi, setelah kamu datang, semuanya berubah. Kamu benar-benar kontributor penting bagi proyek ini."Prof Fredi berkata, "Aku sudah memberi tahu seluruh tim proyek tentang hal ini. Semua orang menjadi sangat bersemangat. Kamu nggak usah buru

Bab 69

Reaksi pertama Suri bukanlah karena dia telah mendapat masalah dengan Yuliardi Group, melainkan karena terkejut. "Apa Kevin bisa melakukan hal sejauh itu demi Siska?"Lalu, dia menyadari bahwa sudah salah bicara.Raisa dulu juga pernah diperlakukan tidak adil oleh keluarganya Kevin, tetapi Kevin bukannya membela, dia malah menjadi orang yang menyakitinya.Kontrasnya sangat tajam, dan Raisa pasti merasa tidak nyaman.Raisa mengangguk, lalu berkata tanpa ragu, "Bisa."Dia tidak sedang membayangkan sesuatu seperti yang dibayangkan Suri saat melihatnya, tetapi dia sedang memikirkan sebuah solusi. Tiba-tiba, sebuah pikiran terlintas di benaknya, "Ada jamuan gala amal di Puri Mentari besok malam. Cari undangannya, dan temui aku di sana."Dia terdiam sejenak. "Aku akan berusaha sebaik mungkin agar kamu tetap dekat dengan Bravi lebih lama, agar orang-orang mengira kalian punya hubungan dekat. Kalau Kevin akan melakukan sesuatu, setidaknya dia akan mempertimbangkan reputasi Bravi. Biar mereka

Bab 70

Setelah mendengar penjelasannya, Suri hanya bisa terdiam, lalu menghela napas sambil bercanda, "Raisa, pas kamu mencintai seseorang, sepertinya sudah nggak ada ruang lagi buat siapa pun atau apa pun. Persahabatan kita bisa bertahan sampai hari ini, mungkin karena dari awal aku sudah rela jadi pengikutmu, setia dan nggak pernah pergi."Keluarga Pahlevi bagaikan pusaran badai yang membuatnya kehilangan ilusi tentang cinta.Karena itu, dia tak pernah bisa memahami perasaan Raisa terhadap Kevin, tetapi dia juga tidak menyesalinya, karena sudah kehilangan harapan tentang cinta. Dia hanya mencintai uang dan Raisa sebagai sahabatnya.Soal menjadi pengikut Raisa, wajar saja karena Raisa begitu menarik sehingga dia rela melakukannya.Raisa berkata, "Aku akan kembali beberapa hari lagi untuk mengambilnya."Suri berkata, "Ya harus diambil dong. Itu uang yang banyak banget!"Raisa menatap Suri dengan serius, "Terima kasih karena tetap bersamaku. Berkatmu, aku bisa melupakannya begitu cepat."Setel

PREV

...

NEXT

SCAN CODE TO READ ON APP

DMCA.com Protection Status