Kebangkitan Sang Putri Terbuang의 모든 챕터: 챕터 171 - 챕터 180

Sore itu, cahaya keemasan matahari menembus dedaunan bambu di tepi kolam spiritual Sekte Timur. Airnya sebening kaca, memantulkan langit dan bayangan Lin Yue yang duduk di pinggir batu datar. Jubah putihnya berkibar lembut tertiup angin. Di sampingnya, Qingyan berdiri dengan tangan terlipat, tatapannya tenang namun penuh kewaspadaan."Tempat ini tenang sekali," ucap Lin Yue pelan. Suaranya lembut namun membawa nuansa kekuatan tersembunyi. "Tapi entah kenapa... aku merasa banyak mata yang memperhatikan."Qingyan menatap sekeliling tanpa menoleh. "Karena kau berbeda, Yue. Orang seperti mereka tidak suka melihat seseorang bersinar terlalu terang."Lin Yue tersenyum tipis, jemarinya menyentuh permukaan air yang beriak lembut. "Kalau begitu biarkan mereka terbakar oleh cahayaku."Belum sempat Qingyan menjawab, langkah kaki terdengar mendekat. Seorang murid laki-laki berwajah tampan tapi penuh kesombongan berjalan menghampiri, didampingi dua temannya. Tatapan mereka mengandung campuran iri

Udara terasa dingin,angin menyentuh kulit tealnjang Lin Yue dengan lembut, menusuk seperti jarum, ia memandangi langit dengan ribuan bintang di dalamnya, ia teringat saat pangeran Mo suka menatap langit juga,apakah sepertininu yang ia rasakan. Saat keadaan sedang tenang,jantungnya berdebar sebar,rasa sakitbmenjalar keseluruh dantian nya,kepala nya berat seperti di timpa batu besar,telinganya berdengung bayangan samar sekrang laki laki yang kesakitan,dan berteriak pilu,seakan akan Lin Yue juga merasakan kesakitan itu. Nafasnya ternagbenagh keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya,ia mencoba untuk duduk dan menenangkan diri sebwlum ada yang melihat kelemahanya. Beberala menit,rasa sakit itu perlahan lahan hilang,rasa lega dengan nafas yang berat,ia terbatukbdan meminum pil pemulih yang ia ambil dari sakunya. Ia teringat jiwanya menyatu,jika salah satu mengalami kesakitan maka yang satunya juga akan merasakan sakitnya. Hanfu merah darahnya berkibar,angin yang sedikit kencang

Langit yang cerah seakan akan mendukung suasana yang sangat bersemangat banyak dari para murid yang sangat antusias dengan pemburuan iblis ini. Di aula para tetua berkumpul untuk memgantarkan kepergian para murid muridnya. Namun hanya satu yang melangkah ke depan — Tetua Agung Mo Tian, sosok berjubah abu, rambutnya panjang berwarna perak, dan matanya sangat teduh,memancarkan aura yang sangat di segani oleh lara tetua dan para murid di sana.karena para murid sangat antusias bahkan suara tetua agung Mo Tian pun tidak di dengarIa menepukkan tongkatnya ke tanah. Seketika para murid tersadar dan menyuruh yang lain jugabikut diam.Tetua itu tersenyum dan menatap murid muridnya dengan bangga. “Hari ini,” suara Mo Tian tenang tapi bisa di dengar oleh semua murid, “Hari dimulainya Ujian Pemburu Iblis,kalian akan di kirim ke dalam hutan yang biasa untuk emmbutunpara iblis,kalian sudhabtau detail nya kan,aku hanya mengingatkan hati hati disana sangat berbahaya. Hutan Tujuh Tingkat bukanlah

Mereka mendengarkan dengan seksama, seperti orang bertarung mereka pun melangkah cepat cepat,dan saat sampai mereka terkejut satu kelompok sedang bertarung melawan satu badak bercula tiga.Badak itu memilliki tinggi lima meter dengan cuka terbuat dari emas perak,matanya merah dengan garis kehitaman di bawahnya,yang membuat mereka susah bertarung karena kulit badak itu lebih keras dari apapun."Apakah kita akan menonton sampai mereka mati."tanya Han Li."Bukankah kau memakai tombak,kenapa kau tidak serang saja badak itu aku akan memantau sampai tahu titik lemahnya."ucap Yan Yan."Yah kau benar Yan Yan adalah ahli pengamat dan pengintai,ia pasti akan cepat jika fokus."Ucap Ruochen.Han Li melangkah maju,masuknke dalam kerumunan yang sedang berjuang melawan badak itu."Aku akan membantu kalian.!"ucap Han Li menghunuskan tombaknya ke arah badak itu namun apa yang terjadi ia terpental jauh ke belakang,tombak nya mental bersamaan dengannya."Hah mental,kuat sekali kulit badak itu."Lin Yue

Lin Yue pergi ke arah hutan,ia ingin mengecek apakah ada bahaya,ia mengedarkan pandangannya,bahkan ia melihat ke adahan dahan pohon,tapi tidak ada apa apa,hanya suara hewan malam,ia berpikir mungkin ia terlalu berlebihan ia pergi dan kembali. Namun saat berbalik tangannya di tarik oleh akar hitam dan panjang,ianterseret sampai ke dalam hutan.sedangkan Qingyan yang sedang berjaga dan menunggu Lin yu yang tak kunjung datang Hatinya takut, perasaannya tak karuan,sudah sangat lama ia pergi untuk mengecek,sejauh mata memandang ke dalam hutan hanya gelap tanpa ada mahluk di dalam nya. Qingyan mengedarkan pandangannya ke arah mereka yang sedang tertidur" Ia berfikir mungkin jika ia pergi sebentar,tidak akan apa apa,Qingaun berdiri dan pergi. kedalam hutan menyusul Lin Yue yang entah kemana keberadaanya. "Nona kau sebenarnya dimana,apakah kau tersesat?."pikirnya. Qingyan mengedarkan pandangannya tidak melihat apa apa,ia pun pergibjauh masuk ke dalam hutan berfikir ia akan bertemu d