Bianca langsung meraih tangan Shanaya. "Kamu tidak boleh pergi! Sekarang juga kamu telepon Adrian. Katakan padanya, kamu berselingkuh, dan kamu ingin bercerai dengannya!"…Shanaya benar-benar kehabisan kata, baru saja hendak bicara, dia melihat Arga memimpin beberapa pengawal bergegas ke arah mereka.Adrian berada di tengah, langkahnya mantap dan penuh wibawa.Shanaya menoleh pada Bianca, lalu mengangguk ke arah belakangnya. "Tidak perlu aku menelepon, dia sudah datang."Bianca menoleh dan melihat Adrian bersama rombongannya. Ketakutan langsung muncul di matanya, refleks ingin lari.Namun, Arga bergerak lebih cepat. Dia langsung memimpin orang-orangnya untuk menghadang jalan keluarnya.Adrian melangkah mantap mendekat, menatap Shanaya. Wajahnya yang suram sedikit melunak, suaranya terdengar hangat. "Dia tidak menyakitimu, 'kan?""Tidak."Shanaya menggelengkan kepala. "Kamu datang mencarinya, 'kan?"Sepertinya, telepon yang diterima Adrian di mobil tadi, tentang Bianca.Orang yang lari
Read more