"Baiklah, baiklah."Karlina senang mendengar suaranya, tersenyum manis sambil menjawab, "Kalau ada waktu luang, mampirlah ke rumah, ya.""Siap, aku akan datang," jawab Shanaya.Shanaya menjawab cepat, "Tapi… mungkin harus menunggu sebentar. Belakangan ini pekerjaanku cukup banyak."Klinik, laboratorium, proyek sosial, semuanya menumpuk dan membuatnya tak pernah berhenti bergerak.Namun, begitu obat itu resmi diluncurkan, dia tahu setidaknya dia bisa menarik napas lega untuk sementara.Karlina melihat dagunya menegang, lalu berkata, "Kalau begitu, akhir pekan ini kamu di rumah, 'kan? Aku buat beberapa pangsit, nanti kubawa ke rumahmu.""Boleh."Shanaya memang suka pangsit buatan Karlina, dan dia pun tak sungkan, membalas dengan senyum manis.Setelah mengingatkan Shanaya untuk merawat dirinya sendiri, Karlina baru beranjak keluar sambil membawa resep obat itu.Siang itu, Shanaya melirik jamnya, lalu meminta perawat menambahkan nomor antrean untuk beberapa pasien.Dia selesai bekerja seki
Read more