Shanaya langsung merasa pusing. Dia menurunkan ujung celana Lucien, berdiri, dan suaranya terdengar datar, "Aku tidak bawa obat."Selama tidak kembali ke Keluarga Wiraatmadja, dia memang tidak terbiasa membawa salep ke mana pun lagi.Sekarang, sebelum kelompok itu muncul, pihak Keluarga Wiraatmadja pun tidak berani sembarangan menyinggungnya.Lucien mengangkat alis, lalu dengan gaya seperti tuan besar, mengulurkan tangannya. "Kalau obatnya ada di rumah, antar aku pulang, ya."Shanaya tertegun.Saat itu senja sudah mulai turun, Shanaya sebenarnya seharusnya pulang setelah dari kantor Lucien.Namun, entah kenapa, dia merasakan sesuatu yang aneh dan sulit dijelaskan.Jelas-jelas dia ingin memutuskan hubungan dengan Lucien, tetapi kenapa justru makin rumit dan tak terselesaikan.Melihat Shanaya tetap diam, Lucien mengeluarkan ponselnya. "Kalau begitu, aku lapor polisi saja?"Shanaya terdiam.Dia menggigit bibirnya, akhirnya menyerah.Lucien memang orang yang berpengaruh dan suka menekan or
Baca selengkapnya