“Dit, cari apa?” tanya Retno, suaranya tenang, tapi tatap matanya seolah menelanjangi.Aditya terbata, menutup kembali pintu lemari dengan gerakan kikuk. “I-ini, aku lagi cari… berkas kantor, Bu.”Retno melangkah masuk, tatapannya tidak lepas dari wajah putranya. “Berkas kantor atau sesuatu yang lain? Kalau berkas kantor bukannya ada di ruang kerja?” Berondongan pertanyaan dari Retno penuh kecurigaan.Aditya menelan ludah. Wajahnya semakin sulit menyembunyikan kegelisahan.Retno melangkah makin dekat memangkas jarak. “Naira di mana, Dit?”Seperti yang sudah diduga oleh Aditya, akhirnya Retno melontarkan pertanyaan yang paling ditakutkan.Aditya mengalihkan pandangan, menunduk. “Dia… sedang di rumah budenya.”“Rumah Ambar?” Alis Retno terangkat. “Kenapa? Kalian bertengkar?”Aditya terdiam, jantungnya seolah memukul dadanya lebih keras. Bibirnya bergerak seakan ingin menjawab, tapi tidak ada kata yang keluar.Retno menatap lebih dalam, nada suaranya naik setingkat. “Jawab, Dit. Jangan b
Last Updated : 2025-09-05 Read more