Matahari Jakarta belum sepenuhnya naik ketika mobil hitam Pak Adinata berhenti di depan gedung tinggi berlogo Aryasatya Corp. Pria paruh baya itu menenteng map tebal berwarna marun, langkahnya tegap. Ia sudah semalaman tidak tidur, menelusuri kembali setiap dokumen juga bukti, memastikan tak ada satu pun celah yang bisa dipelintir pihak lawan.Begitu pintu lift terbuka di lantai paling atas, Aska sudah menunggu di depan ruang rapat.“Pagi, Pak,” sapanya cepat. “Pak Devanka sudah di dalam.”Pak Adinata mengangguk. Ia mendorong pintu kaca besar itu, dan di baliknya, Devanka duduk di ujung meja panjang, mengenakan kemeja putih dan dasi abu-abu, rambut tersisir rapi,senyum tipis terukir di bibirnya.“Pagi, Pak Adinata,” sambut Devanka, datar. “Terima kasih sudah datang lebih awal.”“Ini sudah tugas saya,” jawab Adinata, sambil meletakkan map tebal di meja. Aska pun turut menarik kursi, duduk di samping Devanka, menatap dengan penuh antusias.“Semalam, setelah dapat izin audit tambahan d
Last Updated : 2025-11-05 Read more