“Om, kita bicara di luar saja,” ucap Devanka datar, nadanya tegas.Suryo mengangkat dagu, sinis. “Kau pikir bisa mengusirku seperti anjing?”“Lebih baik keluar, daripada Om bikin ribut di depan istriku yang lagi sakit.”Mata elang itu menatap tajam, menahan sabar. Ia berjalan mendekat, lalu menggiring Suryo dengan gerakan halus, tapi penuh tekanan saat mencengkram lengan pria paruh baya itu.“Lepaskan aku, Devanka!” seru Suryo, berusaha menepis, tapi pegangan tangan keponakannya terlalu kuat.“Om, jangan buat masalah di sini,” bisik Devanka tepat di telinga Suryo. “Ini rumah sakit, bukan ring tinju. Kita bisa diusir kalau ramai.”Suara sepatu mereka beradu dengan lantai sepanjang lorong. Perawat yang melintas sempat menoleh, tapi tak berani mencampuri. Dari jauh, bisa terlihat bagaimana Devanka nyaris menyeret Suryo melewati koridor hingga ke pintu keluar.Begitu sampai di parkiran, Suryo menghentak lengannya, berhasil melepaskan diri. Napasnya memburu, wajahnya merah padam.PLAK!Ta
Last Updated : 2025-11-11 Read more