Matahari baru naik setengah, halaman belakang Mansion Aryasatya sudah tampak meriah. Lantunan gamelan halus, bonang, saron, dan kendang yang dipukul lembut, mengisi udara dengan kesan teduh, seperti pagi yang sedang berdoa. Aroma bunga kenanga, mawar, dan melati memenuhi taman yang disulap menjadi area upacara.Di tengah halaman berdiri kembul bujana kecil, meja kayu jati ditutup kain lurik, berisi tujuh jenis jadah, tujuh rupa jenang, kendi tanah berisi air bunga tujuh warna, dan bokor tembaga yang berkilau. Di sisi lain, sebuah tobong kecil berisi asap kemenyan mengepul perlahan, menambah feel Jawa yang kental.Nayara berdiri canggung di bawah pendopo mini yang dihias kain putih dan ungu muda, warna favorit Dian. Gaun hamil sederhana motif bunga kecil membalut tubuhnya, menonjolkan perut kembarnya yang membulat sempurna.Dian menghampirinya sambil tersenyum bangga. “Aduh, cantik banget kamu, Nak. Kalau disandingin sama pengantin, kamu menang telak.”“Mama .…” Nayara tertawa sambil
Terakhir Diperbarui : 2025-11-28 Baca selengkapnya