Raka menoleh ke arah Aluna, jemarinya mengusap lembut pipi wanita itu. Tatapannya tajam, dalam, penuh wibawa namun diam-diam rapuh ketika menyangkut satu hal, perasaannya.“Lo percaya gua, kan..?” suaranya rendah, tegas, tapi ada getar halus yang hanya bisa ditangkap oleh hati Aluna.Aluna menelan ludah, hatinya berdesir, lalu mengangguk pelan. “Hmm… iya…”Tanpa aba-aba, bibir Raka menyambar bibirnya, singkat tapi sarat makna. Ciuman itu bukan sekadar sentuhan, melainkan sebuah rasa mendalam.. Bahwa Aluna adalah satu-satunya yang benar-benar menguasai hatinya.“Lo tunggu sini,” bisik Raka sambil mendaratkan ciuman sekali lagi di kening Aluna, hangat, intim, membuat wanita itu seakan kehilangan tenaga untuk melawan. “Gua udah aktifin earphone jadi lo bisa denger semua yang gua omongin sama Kayla.”Aluna hanya bisa menatap, dadanya berdegup tak terkendali. “Iya…” jawabnya lirih, singkat, tapi cukup untuk memberi Rak
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-09-10 อ่านเพิ่มเติม