Malam ini, setelah semua drama yang meledak di rumah keluarga Ardian, Raka membawa Aluna kembali ke penthousenya. Mobil melaju pelan menembus kota yang dipenuhi lampu malam. Aluna hanya diam, kepalanya bersandar di dada Raka. Tangannya melingkari pinggang pria itu erat, seolah takut jika ia melepaskan, Raka akan menghilang. “Lo mau bikin gua susah napas, hm?” suara dingin Raka memecah keheningan, tapi tangannya justru membelai rambut Aluna lembut. “Gua takut, Rak…” suara Aluna lirih, bergetar. “Takut lo tiba-tiba ninggalin gua kayak semua orang yang pernah pergi.” Raka menoleh sebentar, rahangnya mengeras. Lalu, tanpa peduli tatapan sopir pribadi di depan, ia menunduk dan mencium kening Aluna lama-lama. “Denger. Gua gak pernah janjiin hal manis, Una. Tapi kalau soal lo, gua gak akan ninggalin.” Aluna menggigit bibir, matanya memerah. “Janji itu jangan lo tarik lagi nanti…” “Kalau gua tarik,” Raka berbisik tepat di telinganya, suaranya dalam dan menggetarkan, “lo boleh tarik gua b
Last Updated : 2025-09-19 Read more