Pagi itu, mobil hitam mewah berhenti tepat di depan gedung perusahaan. Raka melirik ke arah Aluna yang masih bersedekap dengan wajah cemberut.“Turun,” perintahnya datar, tangan kirinya sudah membuka pintu.“Ka, gua bilang juga apa, gua gak mau ke sini bareng lo! Orang-orang bakal makin mikir yang enggak-enggak!” Aluna mendengus, matanya menatap tajam.Raka hanya menghela napas, lalu mengulurkan tangannya, memaksa jemari Aluna menggenggamnya. “Lo istri gua, bukan selingkuhan. Mereka mau ngomong apa, itu urusan mereka. Sekarang, turun.”“Ck! Lo itu gak paham.. Bisanya maksa!” Aluna berdecak kesal tapi tetap turun, langkahnya mengikuti tarikan halus Raka yang menggandengnya. Jemari pria itu mengunci erat, seolah memberi tanda pada semua yang melihat, ‘dia milik gua’.Begitu memasuki lobi, suasana mendadak hening. Semua karyawan menunduk, tidak ada yang berani menyapa apalagi bergosip saat itu.“Lo lihatkan, gak ada gosip murahan..” bisik Raka tanpa menoleh ke arah Aluna.“Hmm.. Semoga a
Last Updated : 2025-08-29 Read more