Langit sore itu menyapu lembut dinding kaca penthouse mewah milik Stella Bianco, membiaskan warna keemasan ke segala arah. Ruangan itu penuh dengan tumpukan katalog pernikahan, contoh undangan, potongan kain sutra, dan bunga segar yang terus diganti setiap pagi. Di tengah itu semua, Stella Bianco tampak duduk di sofa putih dengan wajah berseri-seri. Di hadapannya, ada tiga orang wedding planner yang sibuk mencatat arahan yang keluar dari bibirnya. “Tema utamanya harus Ethereal Elegance, tapi jangan terlalu klasik,” ujar Stella sambil membuka sampel kain tulle berwarna ivory. “Aku ingin nuansa surgawi, tapi tetap sensual. Gaun pengiring pengantin pastel saja, tapi jangan sampai warnanya menyaingi gaunku. Itu jelas larangan.” Salah satu perencana pernikahan itu mengangguk cepat. “Tentu, Nona Bianco. Kami akan menyesuaikan setiap detailnya.” “Dan ingat,” tambah Stella, “aku tidak mau ada bunga mawar merah. Terlalu vulgar. Putih atau biru muda saja. Aku ingin setiap tamu meras
Last Updated : 2025-11-05 Read more