Suara mesin mobil sport hitam itu menggeram lembut, meluncur mulus menembus jalanan malam New York. Dua mobil pengawal tampak mengapit di depan dan belakangnya, sebuah konvoi elegan yang menandai bahwa Dylan Asher sedang dalam perjalanan. Di kursi penumpang depan, Calla duduk dalam diam. Tangannya bertaut di pangkuan, matanya menatap keluar jendela tanpa fokus. Kedua bibirnya terkatup rapat, menahan kata-kata yang sebenarnya ingin ia ucapkan sejak tadi. Dari kursi pengemudi, Dylan tampak menyetir dengan tenang. Bahkan terlalu tenang. Jemarinya menggenggam setir dengan kendali penuh, otot di rahangnya tampak menegang ringan, tapi sorot matanya tetap datar dan fokus ke jalanan. Namun di balik ketenangan itu, pikirannya masih berputar. Ya. Ia memang tidak diundang, tapi tidak akan pernah ada yang bisa mengabaikan kehadirannya. Ia datang hanya untuk satu tujuan, yaitu membalas. Membalas Stella Bianco, wanita licik yang berani menodai nama Asher dan menodai citra Calla
Last Updated : 2025-11-02 Read more