Belum sempat Alya menenangkan detak jantungnya yang berpacu akibat ancaman Maya, pintu kamarnya kembali terbuka.Kali ini tidak dibanting, namun dibuka dengan gerakan cepat dan mendesak.Alya terlonjak kaget. Refleks, ia mengusap sudut matanya yang sedikit berair dan memaksakan senyum tipis, mencoba memasang topeng ‘baik-baik saja’ secepat mungkin.Sosok Revan muncul di ambang pintu. Rambutnya masih sedikit basah dan acak-acakan, tubuhnya sudah berganti pakaian santai dengan kaos oblong putih. Namun, ekspresi wajahnya jauh dari kata santai. Alisnya menukik tajam, matanya memancarkan kekhawatiran yang tak ditutupi.“Revan?” sapa Alya, suaranya terdengar sedikit canggung di telinganya sendiri.Revan langsung melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya, kali ini dengan pelan lalu berjalan cepat mendekati ranjang.“Kamu kenapa?” tanyanya langsung, tanpa basa-basi. Matanya menelisik wajah Alya, mencari jejak air mata atau ketakutan.Alya mengerjap, pura-pura bingung. Ia memiringk
Last Updated : 2025-12-23 Read more