Revan menunduk, bibirnya menyapu kasar di leher Alya. Nafasnya berat, panas, membakar kulit gadis itu.“Gimana aku bisa percaya…” suaranya serak, penuh getir, “kalau aku pernah tau dia hampir nyium kamu?”Alya terperangah, tubuhnya menegang seketika. Kepalanya menggeleng kuat.“Bukan, Van… itu nggak kayak yang kamu pikir. Aku nggak pernah mau–”Revan menahan kedua pergelangan tangannya di atas kepala, wajahnya begitu dekat hingga tatapan tajamnya menusuk dalam.“Tapi kamu nggak nolak secepat ini, kan?” nadanya rendah, penuh amarah.Alya tersentak, tubuhnya bergetar keras. Ia berusaha menarik napas di sela isak tangisnya.“Aku udah nolak, Van…” suaranya pecah. “Aku udah dorong dia, aku udah bilang jangan, tapi dia maksa.”Revan menatapnya lekat, sorot matanya masih dingin, tapi kini bercampur dengan rasa marah yang lain.Rahangnya mengeras, giginya terkatup rapat. Ia menunduk, bibirnya bergerak liar, menghisap dada Alya dengan kasar, seolah melampiaskan amarah yang tak terbendung.“Ja
Terakhir Diperbarui : 2025-09-07 Baca selengkapnya