Alya menatapnya dengan mata bergetar. “Tapi Van… ini salah” suaranya lirih, seperti berusaha menolak, meski tubuhnya sama sekali tak bergerak menjauh. Revan menatap Alya lekat, sorot matanya gelap namun penuh keyakinan. “Kalau ini salah,” suaranya rendah, menekan tiap kata, “kenapa kamu mau? Bahkan kemarin kita udah ngelakuin itu.” Wajah Alya memerah seketika, nafasnya tercekat. “A-aku…” lidahnya kelu, tak sanggup menyanggah. Revan tidak memberi kesempatan. Ia langsung menunduk, bibirnya menutup bibir Alya dengan ciuman yang dalam, panas, dan tak memberi ruang untuk menghindar. Alya sempat menahan, tangannya mendorong dada Revan. Tapi semakin ia melawan, semakin kuat Revan menariknya. Tubuh Alya pun akhirnya menyerah, tenggelam dalam tekanan ciuman yang membuat nafasnya tercekat. Revan perlahan mendorong tubuh Alya ke belakang, membaringkannya di ranjang. Gerakannya tak kasar, tapi penuh kuasa. Hingga akhirnya Alya terbaring, tubuh Revan menindihnya sehingga membuatnya ta
Terakhir Diperbarui : 2025-08-30 Baca selengkapnya