“Ada apa? apa kamu mulai terpesona padaku?” tanya Ary dengan penuh percaya diri, lagi-lagi laki-laki itu memasakkan makanan untuk mereka, bahkan juga menyiapkan baju untuk digunakan Cahaya. Peran mereka sebagai suami istri terasa terbalik, tapi Cahaya memang tidak berniat untuk menjadi istri idaman laki-laki ini, dia sangat berharap Ary bosan padanya lalu melepasnya, dia tidak takut menyandang gelar janda di usianya yang terlalu muda ini, meski masih ada rasa khawatir kalau Agung Hartawan akan kembali mengincarnya. “Menyedihkan sekali uangmu banyak tapi kamu sama sekali tidak bisa beli kaca mata,” kata Cahaya dengan kemarahan yang sudah melumuri dirinya. “Duduklah dulu, makanan sudah siap, kamu bisa melanjutkan marahmu nanti.” Jadi laki-laki ini ternyata sadar kalau Cahaya marah.Dia berdiri berkacak pinggang dengan wajah merah padam, tapi yang dilakukan Ary malah mengejek kemarahannya, dia merasa dipermainkan, dia diperlakukan seperti anak kecil dan gampang sekali dibujuk hanya d
Last Updated : 2025-08-25 Read more