Mata Leonardo menatap lurus ke depan, terpaku pada satu orang.Evan.Berdiri di samping Hannah.Ia memiringkan kepalanya lalu melangkah perlahan ke depan, suaranya kasar dan penuh perintah."Siapa kamu sebenarnya?" tanyanya. "Dan kenapa kamu berdiri di samping cewekku?"Terdengar desahan kaget dari kerumunan, menyebar seperti gelombang. Orang-orang otomatis menyingkir membuka jalan tanpa diminta.Hannah segera maju, berdiri di antara kedua pria itu."Leonardo," katanya tegas. "Tolong jangan buat keributan di sini. Aku bukan cewekmu, dan memang tidak pernah."Bibir Leonardo melengkung membentuk senyum dingin. "Tenang. Aku cuma mau bicara. Berdua saja." Tatapannya tertuju pada Hannah. "Ayo, ikut aku.""Aku tidak akan pergi bersamamu," sahut Hannah, dagunya terangkat. "Apa pun yang mau kamu katakan, katakan di sini."Mata Leonardo menggelap. Senyumnya tetap ada, tapi berubah menjadi bengkok."Baiklah kalau begitu," ujarnya, lalu mengalihkan pandangan pada Evan dan Elena. "Kalian berdua, m
Read more