Dalam sebuah perjalanan,Deborah menatap keluar jendela mobil yang terus melaju kencang, sementara air matanya mengalir tanpa henti. Di sampingnya, Nyonya Rina, ibunya, duduk dengan wajah penuh kekhawatiran. Beberapa bodyguard wanita juga duduk di sekitarnya, menjaga suasana tetap tenang. Namun, suasana hati Deborah jelas masih sangat berkecamuk, menolak ketenangan yang ditawarkan mobil yang nyaman itu."Rayner ... Rayner ...." Deborah bergumam lirih, berulang-ulang menyebut nama suaminya, seakan-akan memanggil sosok yang tak mungkin hadir di sisinya saat ini. Bayangan wajah Rayner terus menghantui pikirannya, meski kini mereka telah dipisahkan oleh ayahnya, Tuan Riko, dengan begitu tegas."Deborah, Sayang ... tenanglah," ujar Nyonya Rina lembut, mengusap bahu putrinya. Namun, Deborah seolah tak mendengar apa-apa.“Aku … aku tidak bisa, Mami!” Deborah menangis tersedu-sedu, sambil menatap ibunya dengan mata yang sembab. “Rayner adalah segalanya bagiku. Aku sangat mencintainya, Mami!
Last Updated : 2025-09-17 Read more