Sudah tiga bulan sejak badai itu berlalu. Berita tentang skandal Nayaka dan Lira menguap, digantikan gosip baru di dunia bisnis yang bergerak cepat. Arvenza Corp perlahan kembali stabil, dan Nayaka... lebih banyak di rumah daripada di ruang rapat.Namun ketenangan itu tidak sepenuhnya berarti damai.Pagi itu, aroma kopi memenuhi dapur. Ayla berdiri di depan mesin kopi, menunggu tetesan terakhir jatuh ke cangkir. Di belakangnya, Nayaka baru saja turun dari lantai dua, mengenakan kemeja sederhana. Tidak lagi jas mahal, tidak lagi dasi hitam. Hanya dia, dalam bentuk yang paling manusiawi.“Pagi,” ucap Nayaka dengan suara serak.“Pagi,” balas Ayla, tanpa menoleh. “Kopimu masih sama, kan?”“Masih. Asal bukan kopi instan.”Ayla tersenyum kecil. “Aku sudah tahu seleramu terlalu mahal untuk itu.”Nayaka tertawa pelan, mengambil cangkir dari tangannya. “Kalau kamu masih mau bikinin tiap pagi, itu lebih mahal dari apa pun.”Untuk sesaat, suasana terasa ringan. Tapi di antara percakapan singkat
Huling Na-update : 2025-10-24 Magbasa pa