Pintu apartemen menjeblak terbuka. Gista berjalan masuk. Akash membuntuti di belakangnya, menarik koper, melemparkan koper begitu saja, dan membanting pintu menutup keras di belakangnya.“Akash, apa yang kamu lakukan?” Gista memekik kaget saat pria itu mengangkat tubuhnya dan melingkarkan kakinya di pinggang.Akash tak menjawab. Dengan Gista di gendongan, dia mencium bibir wanitanya. Tak ada kelembutan. Sejak awal, ciuman itu sudah keras, menuntut, dan penuh tekanan.Punggung Akash terbentur dinding. Tanpa melepaskan Gista, dia masih terus melumat bibir wanitanya. Hasrat keduanya terbangkitkan.Tangan Gista menyusuri tengkuk dan rambut Akash. Dia membuka mulut lebar-lebar, meraup bibir pria yang terasa basah. Sementara di bawah sana, Gista merasakan Akash sangat tegang.“Aku merindukanmu,” bisik Akash.Gista kembali melumat bibir prianya. Mereka berciuman dan terus berciuman. Perlahan, tanpa melepaskan bibir, Akash berjalan ke kamar dan membaringkan Gista di tempat tidur.“Lakukan sek
Terakhir Diperbarui : 2025-10-15 Baca selengkapnya