Lola menjentikkan jari. “Nah, kan? Apa gue bilang? That’s my girl!”Gista tahu jawabannya bakal mengundang bencana. Namun, dia harus mengutarakan keberatannya.“Aku nggak mau sampai nginap di kantor, Kak Arvin. Aku siap lembur, tapi tetap sesuai batas. Lagi pula,” Gista menatap Lola, “aku udah berkali-kali diskusi sama Kakak juga. Revisinya bisa aku kerjakan dalam dua hari ini di rumah.”Arvin terdiam. Lola tersenyum lebar. “Direktur, kasih interupsi ke naskah Gista, dong. Gue percaya sama pengamatan gue. Arvin memang editor hebat, tapi Megalitera juga nggak kekurangan editor hebat yang lain.”Direktur mengangguk. “Gimana, Vin? Bisa ya, dua hari kelar naskah tanpa bikin Gista masuk UGD kena tipes?”Arvin mengangguk pelan. Topik rapat berganti ke hal lain. Tim prufing sudah siap untuk mengeksekusi naskah Gista. Sementara tim desain grafis juga sudah mulai melaporkan perkembangan desain sampul buku dan konten promosi.Saat rapat berakhir, Arvin langsung menghampiri Gista. Namun, dia ka
Última atualização : 2025-10-08 Ler mais