Semua Bab Hamil Kembar, Aku Disayang Bos Dingin!: Bab 51 - Bab 60

Si miskin itu hanya tahu belajar dan belajar saja.Pekerjaan paruh waktunya juga sudah ditinggalkan, kalau bukan karena menjadi simpanan, apalagi?Setelah menunggu sebentar lagi, dia melihat Kelly mulai berkemas dan hendak pergi.Liana pun segera mengikuti.Kelly menenteng tas ranselnya dan melangkah keluar dari perpustakaan.Liana mengikutinya sampai keluar, lalu matanya langsung tertuju pada sebuah mobil mewah yang berhenti di depan gerbang. Kelly masuk ke mobil itu.Liana buru-buru mengeluarkan ponsel dan memotret mobil itu.Sayangnya, Kelly naik terlalu cepat, sehingga dia gagal memotret momen saat Kelly naik ke mobil itu.Mobil mewah itu pun meluncur pergi dan menghilang dari pandangan Liana.Seperti yang diduga, Kelly memang menjadi simpanan pria di luar.Liana menunduk dan melihat hasil foto di ponselnya.Mobil itu tampak sangat mahal.Meskipun dia tak berhasil menangkap foto Kelly saat naik, setidaknya ada sedikit hasil.Selanjutnya jika dirinya rajin mengintai, pasti akan men

Biasanya, dia termasuk orang yang pemikir. Sedikit saja ada masalah, dia pasti akan memikirkannya berulang kali dan menarik kesimpulan sendiri.Benar-benar pemikir sekali…Usai mencuci wajah, dia menyadari bajunya sudah basah karena air matanya, bahkan mulai tercium baunya.Ini pasti membuat Yoga jijik tadi.Tanpa pikir panjang, Kelly langsung melepas baju itu dan memasukkannya ke keranjang cucian.Lalu menyalakan shower untuk mandi.Selesai mandi dan hendak mengenakan baju, barulah dia ingat kalau tadi masuk kamar mandi terburu-buru tanpa membawa baju tidur.Untungnya ini kamarnya sendiri, tidak ada orang lain.Keluar tanpa busana pun sebenarnya tidak masalah.Setelah mengeringkan tubuh, Kelly mengambil handuk dan melilitkannya di tubuh. Sayangnya, handuk itu tidak terlalu besar, hanya cukup menutup bagian atasnya dan bagian bawah…Begitu membuka pintu kamar mandi dan melangkah keluar, dia malah berpapasan langsung dengan Yoga yang baru masuk membawa sepiring buah.Tatapan keduanya l

Untungnya, Tasya selalu menemaninya.Bisa punya satu teman yang menemani di lingkungan yang tidak begitu ramah, rasanya benar-benar beruntung dan membahagiakan.Tasya belum pernah bertemu Yoga dan juga tidak pernah bertanya soal Yoga.Kelly pernah bilang setelah anaknya lahir, dia dan pria itu tidak akan punya hubungan lagi.Sebelum anaknya lahir, hari-hari Kelly di kampus pasti akan terasa sulit.Tasya pun memutuskan untuk menemaninya melewati masa-masa tersulit ini.Kemudian, mereka akan masuk semester terakhir dan harus magang.Jika tidak lanjut kuliah S2, artinya harus mulai mencari pekerjaan.Begitu keluar dari kampus, semua akan punya jalan masing-masing.Bisa bertemu di kampus saja sudah merupakan sebuah takdir.Tasya berpikir, selama mereka masih di kampus, dia akan membantu Kelly sebisa mungkin.Kelly menatapnya penuh rasa terima kasih, “Tasya, terima kasih sudah selalu membantu dan menemaniku di saat-saat tersulit.Ucapan terima kasih itu benar-benar tulus.Sejak pertama kali

Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba gadis itu sudah hamil lebih dari dua bulan.Dilihat di keramaian, wajahnya memang cantik.Namun, belum bisa dibilang perempuan tercantik yang pernah ada.Jika dibandingkan dengan para wanita jelita yang dulu pernah dikenalkan Nyonya Sherly padanya, memang ada sedikit kesenjangan.Hanya saja, Yoga sama sekali tak pernah melirik wanita-wanita itu.Yoga malas membuang waktu berbicara dengan Felix.Dia langsung naik ke mobil.Felix pun tak mempermasalahkannya, malah tersenyum sambil melambaikan tangan pada Nyonya Sherly yang duduk di dalam mobil.Berpamitan sambil berkata akan berkunjung di lain hari.Felix juga tumbuh besar di bawah asuhan Nyonya Sherly.Nyonya Sherly cukup menyukai anak itu.Dibandingkan cucunya yang selalu memasang wajah dingin, Felix ini memang lebih menyenangkan.Setelah berbincang dengan Nyonya Sherly, Felix kembali tersenyum pada Kelly.“Sampai bertemu, kakak ipar!”“Lain kali kalau ada waktu, ikut main bersama Kak Yoga, ya!”

Bagus, benar-benar gadis yang baik.Tentu saja Nyonya Sherly bisa melihat kalau Kelly sebenarnya ingin ikut ke Rumah Tua bersamanya.Tidak ingin terus tinggal di sini.Namun, Kelly kelihatan ragu. Jadi, Nyonya Sherly pun memutuskan memberinya semangat.Nyonya Sherly berkata, “Kelly, nggak perlu melihat dia. Kalau mau ikut nenek ke Rumah Tua, kemas saja barangmu dan ikut denganku.”“Selama ada nenek, dia nggak akan berani macam-macam padamu.”Nyonya Sherly pun cukup kesepian di Rumah Tua. Jadi, kalau Kelly ikut dengannya, setidaknya mereka bisa saling menemani. Ada teman bicara itu juga menyenangkan.Biarkan saja Yoga menyendiri!Sekarang, Kelly jauh lebih penting.Meski begitu, Kelly tetap sadar akan posisi penting Yoga dalam hidupnya.Bagaimanapun juga, Yoga adalah ‘sugar daddynya’.Tanpa persetujuannya, Kelly tak berani pergi dengan Nyonya Sherly.Akhirnya, dia menolak halus ajakan Nyonya Sherly.Nyonya Sherly juga tidak memaksa.Setelah makan, Kelly kembali menemaninya duduk sebenta