All Chapters of Hamil Kembar, Aku Disayang Bos Dingin!: Chapter 71 - Chapter 80

Mobil terus melaju ke depan, sampai akhirnya dia melihat sebuah helikopter.Sambil menunjuk ke arah helikopter tak jauh dari sana, Kelly berkata pada Nyonya Sherly, “Nenek, ada helikopter!”Nyonya Sherly tersenyum dan menjawab, “Itu punya Yoga.”“Kalau ada kesempatan nanti, suruh dia ajak kamu terbang sekali-kali.”Namun, Kelly lagi hamil, sebaiknya jangan dulu.Tunggu setelah melahirkan, baru menyuruh Yoga mengajaknya terbang.Kelly terkejut.Punya pesawat saja sudah di luar bayangannya, ternyata Yoga bahkan bisa menerbangkan pesawat sendiri?!Kemudian, Nyonya Sherly meminta sopir membawa mobil dekat ke arah helikopter.Biar Kelly melihat pesawat dengan jarak dekat.Begitu berhenti di sampingnya, Kelly pun terpukau. Ini pertama kalinya dia melihat helikopter dari jarak begitu dekat.Bukan hanya terkejut, tapi juga merasa takjub.Kelly tak bisa membayangkan seperti apa pemandangan ketika Yoga menerbangkan helikopter ke langit.Lebih tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya orang-oran

Dilarang untuk pulang ke desa lagi.Wati sangat peduli soal hal ini.Suaminya seorang penjudi, tak pernah pulang dan tak bisa diandalkan.Putranya masih kecil, ke depannya pasti akan butuh bantuan omnya, si Tono.Apalagi sekarang anak Tono baru saja lulus menjadi pegawai negeri.Kalau ada urusan, mungkin masih bisa memanfaatkan hubungan itu.Meskipun belum tentu mereka mau menolong.Namun sebagai kerabat, juga tak mungkin setega itu.Selain itu, Kelly yang menanggung keluarga sendirian memang berat. Kalau bisa menemukan suami yang baik, mungkin bisa membantunya sedikit.Itu juga bukan hal yang buruk.…Mendengar ibunya berkata demikian, mata Kelly hampir meneteskan air mata.Dulu, dia pernah bilang pada ibunya, dia tidak ingin menikah dan punya anak seumur hidupnya.Dia sudah trauma hidup miskin dan tidak ingin keturunannya mengalami hal yang sama.Saat itu, ibunya berkata akan menghargai keputusannya.Sekarang, ibunya malah berubah pikiran?Melihat Kelly tidak menjawab, Wati melanjutk

Kelly mengantar Nyonya Sherly ke pintu.Setelah melihat mobilnya menjauh, barulah dia kembali ke dalam rumah.Masih ada kelas online sore ini, jadi Kelly berencana tidur siang sebentar. Setelah mengatur alarm, dia bersiap untuk tidur.Tiba-tiba, panggilan dari nomor tak dikenal masuk lagi.Melihat nomor asing itu, Kelly langsung kesal.Dia tidak ingin menjawab.Langsung menutup panggilan itu.Panggilan itu masuk lagi, membuat Kelly langsung menyalakan mode senyap di ponselnya.Setelah itu, dia menaruh ponsel terbalik di meja samping tempat tidur.Semuanya akan lebih damai, kalau tidak terlihat oleh mata.Namun, meskipun berbaring di tempat tidur, Kelly tak bisa tidur.Tadinya dia sangat mengantuk, tapi telepon itu mengganggu pikirannya.Akibatnya, rasa kantuknya hilang sepenuhnya.Kelly meraih ponselnya. Jika panggilan itu belum terputus, dia berniat menjawabnya dan memarahi orang itu!Saat membuka ponsel, ternyata ada belasan panggilan tak terjawab.Gigih sekali orang itu!Kelly san

Namun, dalam dua tahun terakhir, usaha ternak sapi milik Tono merugi cukup banyak. Sekarang benar-benar tidak bisa lagi membeli dengan tunai.Vita berkata, “Percuma kamu mencari Kelly, dia nggak akan mendengarkanmu. Kamu harus mendesak Wati. Suaminya yang berhutang, sudah sewajarnya dia yang melunasi.”“Waktu itu Joni meminjam uang dari kami, katanya untuk mengobati Wati. Itu sebabnya kami meminjamkannya.”Siapa sangka, si Joni malah membawa uangnya untuk berjudi lagi.Tetty mendengus kesal, “Baiklah, aku bakal telepon Wati lagi.…Keesokan paginya, setelah sarapan, Kelly bersiap berangkat ke kampus. Bibi Minah sudah menyiapkan buah dan kue untuknya.Yoga lebih dulu naik ke mobil dan menunggunya.Kelly membawa kotak bekal yang diberikan Bibi Minah dan masuk ke mobil.Sejak kemarin sore Yoga pergi keluar, Kelly tidak menemuinya lagi.Hingga dia muncul lagi pagi ini.Di dalam mobil.Aura dingin di tubuh pria itu terasa menekan.Kelly pun otomatis menjauh duduk di sudut, takut terseret

Dia menyisihkan buah untuk Cindy, teman sekamarnya.Tasya mencicipinya.Rasanya benar-benar enak.“Kue buatan koki keluarganya enak sekali, rasanya jauh lebih enak daripada yang dibeli di luaran.”Sopir keluarganya juga cukup tampan.Terlihat berwibawa.Tasya cukup berkesan dengan Jimmy.Kelly mendorong bekal itu ke arahnya, “Makanlah yang banyak.”Saat mereka sedang ngobrol, tiba-tiba ponsel Kelly berdering.Ternyata panggilan dari ibunya.Begitu melihat nama penelepon, Kelly langsung merasa kesal.Dia tidak ingin mengangkatnya.Tasya melirik ke layar ponselnya.“Panggilan dari ibumu, kenapa nggak angkat?”Kelly langsung membalik ponselnya.“Lagi nggak mau angkat.”“Palingan juga menyuruhku pulang untuk menikah.”Dulu, setiap kali ibunya menelepon, Kelly pasti panik sendiri, takut kalau ada masalah dengan kesehatan ibunya.Namun, mengingat dirinya baru saja melawan nenek, kemungkinan besar nenek sudah mengadu pada ibunya lagi.Uang enam puluh juta sudah dia berikan.Apalagi yang perlu