Pagi itu, cahaya matahari menembus lembut melalui celah tirai kamar, menyinari wajah Aurora yang masih terlelap. Perlahan, kelopak matanya terbuka dan ia mengerjap pelan. Namun, begitu kesadarannya pulih, ia sontak tersentak saat menyadari posisi dirinya.Aurora menoleh dan mendapati Rafael sudah terjaga. Pria itu sedang menatapnya, matanya dalam dan tenang, seakan mengamati setiap detail wajah Aurora tanpa berkata apa pun. Mereka berdua masih terbaring di atas ranjang, hanya dibalut selimut tebal yang menutupi tubuh mereka, menyisakan keheningan yang sarat makna.Aurora buru-buru menarik selimut hingga menutupi bahunya, wajahnya memerah hebat. “Kau … sudah bangun?”Rafael mengangguk pelan. Senyuman tipis tersungging di sudut bibirnya. “Kau tidur sangat nyenyak,” gumamnya lembut, seolah menyimpan banyak hal yang tak terucap dalam kalimat sederhana itu.Aurora menunduk, jantungnya berdegup tak karuan. Malam sebelumnya kembali terlintas di benaknya, semua kehangatan, emosi, dan keraguan
Last Updated : 2025-09-25 Read more