Suasana perkemahan sempat membeku setelah kalimat itu meluncur dari mulut Hastan. “Aku yang akan masak sendiri pun tak masalah.” Semua mata menatapnya, sebagian dengan kaget, sebagian lagi dengan bingung. Seorang CEO, rela turun tangan mengurus hal sepele seperti memasak? Itu jelas di luar bayangan siapa pun. Hastan tidak memberi ruang untuk keraguan. Ia langsung melangkah ke arah tumpukan bahan makanan yang sudah disiapkan panitia: beras, sayuran, beberapa potong daging ayam, bumbu kering dalam wadah plastik. Tangannya yang besar dan kokoh bergerak cekatan, membuka, memeriksa, menimbang cepat. “Pot ini cukup besar. Kayu bakar tambahkan di sisi kiri, biar apinya rata. Air—panaskan dulu di panci kecil. Kalian, tolong cuci sayur di sungai. Jangan lama-lama.” Instruksinya meluncur tegas, singkat, persis seperti komando. Tanpa sadar, beberapa karyawan langsung bergerak menurutinya. Meira menatap dari jauh, bibirnya tertarik samar. Ia sudah tahu Hastan bisa masak, bahkan
Last Updated : 2025-09-15 Read more