Pagi itu, udara masih sejuk ketika Hastan memutuskan untuk menjemput Meira dan Dio ke rumah mereka. Matahari baru saja menyingkap sinarnya, menyoroti jalan yang lengang. Mobil hitamnya meluncur pelan, hingga akhirnya berhenti di depan rumah Meira. Tak lama setelah mesin mobil berhenti, pintu rumah terbuka, dan Meira serta Dio muncul di beranda. Dio yang mengenakan pakaian ceria langsung menatap Hastan dengan mata berbinar. Ada kejutan, ada rasa rindu yang tak tertahan setelah sekian lama tidak bertemu. “Om Hastaaaaaaan!!!” seru Dio, loncat ke depan tanpa ragu. Hastan tersenyum lebar, langkahnya cepat mendekat, dan dalam sekejap dia menggendong Dio. Tawa kecil Dio pecah, menggema di halaman rumah. Senyum Meira ikut merekah melihat momen itu—antara Hastan dan Dio, ada keakraban dan kehangatan yang tak perlu kata-kata panjang. “Sudah lama banget, ya, Dio?” kata Hastan sambil menatap mata kecil itu, masih menggendongnya dengan penuh kasih. Dio hanya bisa tertawa, tubuhnya bergoy
Last Updated : 2025-09-19 Read more