Pagi-pagi buta, sebelum embun benar-benar mengering, Hastan sudah terbangun. Ia orang pertama yang keluar dari tenda. Hening, hanya suara burung dan desir dedaunan basah yang menemani. Tanpa banyak pikir, langkah kakinya membawanya ke dalam hutan kecil di belakang area perkemahan. Sepatu trail-nya menjejak tanah lembap, tubuhnya bergerak sigap. Push-up, pull-up dengan batang pohon, lompatan-lompatan kecil untuk menghangatkan otot. Gerakan-gerakan itu nyaris otomatis—refleks dari bertahun-tahun hidup dalam dunia militer. Hutan, udara dingin, bau tanah basah… semuanya seperti mengembalikan Hastan ke masa lalu yang keras, disiplin, tanpa ampun. Saat smartwatch di pergelangannya bergetar, jarum jam sudah menunjuk pukul 07.00. Ia berhenti, mengatur napas, lalu memutuskan kembali ke area tenda. Acara karyawan akan dimulai pukul 07.15, ia tidak ingin terlihat mencolok dengan keterlambatan. Namun, begitu sampai di tanah lapang perkemahan, matanya langsung terpaku. Satu sosok mencolok berd
Last Updated : 2025-09-14 Read more