Share

Bab 98

Author: Mita Yoo
last update Last Updated: 2025-10-17 21:44:17

Laura dengan cepat melirik jam dinding, mencari alasan untuk menghindari Reve. “Sebentar lagi jam istirahat. Tapi maaf, Tuan. Saya tidak bisa meninggalkan toko karena pemiliknya sedang keluar.”

Reve hanya tersenyum, seolah hal itu bukan masalah. “Oh, kalau begitu tidak apa-apa,” ujarnya dengan santai. “Biar aku yang memesan makan siang ke sini. Kau mau apa?”

“Terserah Anda, Tuan,” jawab Laura, masih berusaha menjaga jarak antara mereka.

“Baiklah. Aku akan memesannya.”

Dengan tenang, Reve mengeluarkan ponselnya dan menelepon restoran terdekat, memesan makanan dengan percaya diri. Saat dia menutup telepon, dia menatap Laura, dan kali ini, dia berkata, “Aku harap kau suka dengan menunya, Laura.”

Sapaan itu, polos dan langsung membuat Laura terkesiap. Itu adalah kali pertama sejak pertemuan mereka saat Reve kembali. Dia memanggil namanya tanpa ‘Nona’. Suaranya terdengar berbeda. Lebih hangat. Mirip Reve yang dulu.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjerat Hasrat Tuan Muda Kejam   Bab 106

    Argo berdiri di kejauhan, menyaksikan adegan itu dari balik kerumunan. Dia tidak merasa senang. Sebaliknya, ada rasa hampa yang menyesakkan dalam hatinya.Langkah yang sudah dilewatinya adalah kemenangan untuk Ana, untuk Reve, untuk Laura, dan untuk keadilan. Namun kemenangan kecil itu adalah kemenangan yang dibayar dengan harga yang sangat mahal. Cinta seorang wanita, jiwa seorang pria, dan nyawa seorang wanita yang pernah dicintainya.Argo memutar tubuhnya dan berbalik pergi, meninggalkan keributan itu. Pekerjaannya di sana sudah selesai. Sekarang, saatnya untuk menghadapi konsekuensi dari kemenangan pahit itu dan mencoba memperbaiki apa yang masih bisa dia selamatkan. Setidaknya, dia harus berada di sisi Laura.***Di sebuah ruangan yang tenang di rumah sakit jiwa Harapan Baru, Reve duduk dengan postur sedikit membungkuk. Cahaya matahari sore menyelinap melalui jendela, menerangi debu-debu yang menari pelan di udara. Suasana

  • Terjerat Hasrat Tuan Muda Kejam   Bab 105

    Irene menyatukan dokumen-dokumen itu dengan gerakan tegas, suaranya dingin dan profesional. “Thomas. Anda bisa menyangkal semuanya. Tapi semua bukti ini jelas," katanya, menatapnya tanpa emosi. “Rantai bukti ini sudah lengkap. Anda memiliki motif, kesempatan, kekuasaan. Dan bukti-bukti yang kami dapatkan ... semuanya mengarah pada Anda.”Argo melangkah lebih dekat ke arah Thomas. Dia mendekat, suaranya berubah menjadi bisikan yang penuh bara dari dendam yang selama ini dipendamnya. “Saya tidak bisa membiarkan Anda hidup tenang,” katanya, matanya membara dengan amarah yang tertahan selama bertahun-tahun, “sedangkan nama baik Ana masih tercoreng. Dia bukan pelacur rendahan. Dia adalah seorang wanita yang mencintai anak Anda, dan Anda merenggut nyawanya.”Argo berdiri tegak, menatap Thomas yang mulai goyah. “Saya bersumpah, pada jiwa Ana, bahwa saya akan selalu mengejar Anda. Di pengadilan, di penjara, bahkan sampai ke neraka sekalipun. Saya tidak akan berhe

  • Terjerat Hasrat Tuan Muda Kejam   Bab 104

    Reve membuka matanya perlahan. Dan kali ini, bukan dengan tatapan kosong. Sebuah api menyala di kedalaman pupilnya. Api kemarahan yang terlihat lebih besar dari apa yang ada di bayangannya. Dan dia merasakan hal itu sepenuhnya miliknya.“Aku marah …” ujarnya, suaranya rendah dan bergetar, seolah berbicara pada dirinya sendiri. “Aku marah karena ... karena aku merasa dikhianati.”Reve menatap tangannya yang masih mengepal, seolah bisa melihat batu kemarahan itu di telapak tangannya.“Oleh siapa, Reve? Siapa yang berkhianat?” tanya Caleb dengan lembut, membimbingnya.Reve menggeleng, frustrasi karena tidak bisa memberitahu nama seseorang atau hal apa yang membuatnya merasa dikhianati dan marah. “Aku tidak tahu! Tapi … rasanya seperti ... seperti ada yang mengambil sesuatu dariku. Sesuatu yang sangat berharga.” Dia menatap Caleb, matanya penuh penderitaan. “Seperti ada yang masuk ke kepalaku dan ... mencuri diriku.”

  • Terjerat Hasrat Tuan Muda Kejam   Bab 103

    Caleb menarik kursi dan duduk berhadapan dengan Reve, menciptakan ruang yang lebih intim di dalam ruang interogasi yang steril dari orang selain Argo dan Irene. Suaranya lembut, seperti seorang teman yang siap menjadi pendengar untuk cerita Reve.“Baiklah, Reve. Mari kita tinggalkan foto ini untuk sementara,” ujarnya, dengan sengaja menggeser foto Ana ke samping. “Mari kita fokus pada Laura. Katakan padaku tentang dia. Apa hal pertama yang muncul di pikiranmu ketika mendengar namanya?”Reve menutup matanya, dahinya berkerut. Sebuah gambaran samar muncul. Sebuah senyuman, tawa yang berderai, perasaan hangat yang tiba-tiba menyergapnya, diikuti oleh rasa sakit yang tajam di kepalanya. Dia mengerang.“Itu ... rasanya kepalaku sakit,” gumamnya, tangannya menekan pelipisnya.“Sakit itu biasa, Reve,” Caleb membimbing dengan tenang. “Itu sering kali terjadi saat kau sedang dalam mode pertahanan. Otakmu sedang berusaha bertahan. Coba l

  • Terjerat Hasrat Tuan Muda Kejam   Bab 102

    Reve tertawa getir, matanya menatap tajam Argo dengan kemarahan dan rasa dikhianati yang mendalam. “Apa-apaan ini Argo? Apa salahku? Apa kau sedang bermain polisi-polisian denganku?”Dengan tenang, Argo mengeluarkan sebuah lencana berkilau dan tanda pengenal resmi dari saku dalam jaketnya. “Saya adalah pasukan khusus yang ditugaskan untuk memata-matai Anda, Tuan Reve,” ujarnya, suaranya datar dan profesional, sama sekali berbeda dengan sopir setia yang selama ini Reve kenal.Wajah Reve berubah pucat, lalu merah kembali oleh amarah. “Lelucon macam apa ini?” geramnya, suaranya meninggi. “Kau sudah menjadi sopirku selama ini. Kau mengkhianatiku!!”“Selama ini saya hanya melakukan pekerjaan saya,” balas Argo dingin, tidak tergoyahkan oleh ledakan emosi Reve.Saat itu, pintu ruang interogasi terbuka dan seorang jaksa wanita bernama Irene masuk dengan langkah tegas. Dia meletakkan sebuah map di atas meja dan duduk berseberangan denga

  • Terjerat Hasrat Tuan Muda Kejam   Bab 101

    Di rumah sakit, suasana berlangsung cepat dan penuh tekanan. Petugas medis segera membawa Reve ke ruang gawat darurat. Setelah serangkaian pemeriksaan, termasuk CT scan, dokter menyimpulkan bahwa Reve beruntung. Dia tidak mengalami gegar otak atau cedera kepala serius, hanya memar dan luka di kulit kepala yang membutuhkan jahitan.Saat Reve mulai sadar, kepalanya berdenyut-denyut, tetapi pikirannya, ingatan tentang hal yang dilupakannya, masih sama kaburnya. Kabut yang sengaja dipelihara oleh obat-obatan Dokter Cael masih menyelimuti ingatannya.Kilasan tentang Laura, yang sempat memicu serangan sakit kepala sebelumnya, kini tenggelam kembali, diredam oleh kombinasi pukulan dan obat penenang yang diberikan di rumah sakit.Argo berdiri di luar tirai ruang gawat darurat, merasa lega sekaligus hancur. Rencana nekatnya berhasil. Reve tidak akan menghadapi Thomas hari ini. Namun, dia harus membayarnya dengan menjadi orang yang melukai tuannya sen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status