Happy Reading****"Jangan suka berkata seperti itu. Mas Zaki itu baik apalagi sama kamu," ucap Rumana."Baik apanya? Dia datang ke kantor lamaku, ngaku-ngaku suamiku dan mengatakan kalau aku datang ke Surabaya cuma nemeni dia tugas. Dih, asal aja kalau ngomong, jadinya si bos nerima orang lain menempati posisi yang sudah disediakan untukku," kata Aisyah menunpahkan semua kekesalannya pada Rumana. Mau tak mau perempuan paruh yang sedag ditelpon Aisyah itu tertawa keras. "Ih, Tante. Apaan, sih. Kok malah diketawain," kesal Aisyah. "Kalau kayak gini, gimana aku bisa bertahan hidup di Surabaya? Benci aku sama Mas Zaki, seenaknya aja kalau ngomong.""Gimana Tante nggak ketawa. Kalian berdua itu lucu banget.""Ih, Tante," teriak Aisyah, "pokoknya aku kesel dan benci sama Mas Zaki.""Nggak usah ngomong benci. Takutnya, kamu malah jatuh cinta sama si Mas.""Ish, mana ada aku jatuh cinta sama orang kayak Mas Zaki. Sudahlah," kata si gadis berjilbab, "Tolong kirimin nomornya dia, ya, Tan. A
Last Updated : 2025-09-17 Read more