Di ruang istirahat, Susan berdiri dua meter di belakang Ryan dengan kedua tangan tergantung di samping tubuhnya, sementara ujung jarinya masih merasakan sisa sensasi memijat Ryan.Susan merasa agak tidak terbiasa.Suara dari luar pintu perlahan menjauh, lalu jantung Susan yang berdetak kencang perlahan mulai tenang.Ryan yang ada di depannya kembali mengangkat tangan, lalu menggosok pelipisnya.Susan berdehem, "Sudah cukup, 'kan?"Ryan menjawab dengan singkat, "Lanjutkan."Susan terdiam.Susan berjalan mendekat, mengangkat tangan untuk memijat pelipis Ryan, lalu berkata, "Aku melakukan semua ini untuk mendapatkan imbalan."Ryan menutup mata tanpa mengatakan apa-apa, keningnya terlihat rileks.Tidak menolak berarti setuju.Susan berbisik dengan suara pelan, "Panggil Feny ke sini. Ada yang ingin aku tanyakan padanya."Ryan bertanya dengan nada tenang, "Ada urusan?""Tentu saja ada," balas Susan.Ketika berbicara, Susan menjadi sedikit teralihkan, hingga kekuatan di tangannya berkurang se
Read more