Meja bundar. Gila saja. Saat ini Jenna sedang dikepung lima orang. Di depan sana ada Tasya, Dewi, Karin, Henry dan Sakti. Mereka rekan kerja satu divisi, kecuali Karin."Jelasin ke kita. Maksud ucapan kamu di lorong tadi apa?" tuntut Tasya dengan tangan menyilang di dada.Jelas Jenna kebingungan. Ia gugup sendiri. Mereka terlihat serius sekali, seolah ia baru saja melakukan kesalahan. "Kalian jangan kenceng-kenceng ngomongnya, ya," pinta Jenna sebelum menjelaskan."Ya, kamu jelasin dulu. Kita penasaran ini," ucap Tasya diangguki semuanya. Jenna memejamkan mata sebentar, menarik napas di sana dan tersenyum tanpa beban. "Itu cuma kesalahpahaman aja, kok. Kami nggak ada apa-apa."Semuanya langsung menghembuskan napas kasar. Kecewa sekali. "Tapi aku nggak percaya," celetuk Dewi tiba-tiba. Ia pun menambahkan, "Jelas aku denger kamu bilang nggak siap nikah, ya, Jen." "Itu cuma salah paham aja, Dewi. Suer. Aku nggak bohong, kok. Masa kalian nggak percaya si?" ucap Jenna berusaha menyak
Last Updated : 2025-08-26 Read more