Aku mengenakan anting mutiara, lalu dengan langkah santai berjalan keluar dari kamar.Begitu melihatku turun, Yuki terlihat agak canggung dan berkata, "Nyonya, saya …..""Tidak apa-apa, Yuki. Kamu tinggal saja di sini. Aku tahu kamu butuh waktu tiga jam pulang-pergi naik bus setiap hari."Aku menerima sepatu dari pelayan dan berkata, "Kamu nggak perlu merasa terbebani. Aku juga senang kamu bisa kembali."Zavier agak terkejut dan terdiam.Dulu, kalau ayahnya mabuk lalu menyebut nama 'Yuki', kedua mata ibunya pasti langsung menangis.Ya, kedatangan Yuki ke rumah bulan lalu sebenarnya bukan pertama kalinya Zavier bertemu dengannya.Dia pernah diam-diam melihat foto-foto wanita yang disimpan ayahnya dengan sangat hati-hati di laci, juga nama wanita lain yang disebut ayahnya saat mabuk.Itulah sebabnya Zavier merasa dia telah menemukan senjata terbaik untuk menghukum ibunya.Namun, sekarang sepertinya senjata itu sudah tidak mempan."Aku mau es krim! Ambilkan dua, nggak, aku mau sepuluh!"Y
Baca selengkapnya