Hari itu, suasana ruang rapat dipenuhi aroma kemenangan. Anggota tim tersenyum lega, beberapa bahkan menepuk bahu satu sama lain. Proyek besar yang sempat dianggap mustahil akhirnya rampung tepat waktu. Dan yang paling mengejutkan, proyek itu dipimpin oleh seseorang yang sebelumnya dianggap “tidak punya pengalaman” — aku.Aku menatap layar laptopku yang menampilkan laporan akhir. Jari-jariku masih sedikit gemetar, bukan karena gugup, tapi karena terlalu lama mengetik dan mengutak-atik detail kecil yang bisa saja menggagalkan seluruh presentasi. Meski lelah, ada kepuasan tersendiri yang tak bisa kujelaskan.“Good job,” salah satu rekan tim menepuk bahuku. Tapi aku bisa melihat, senyumnya hambar, seolah kalimat itu hanya formalitas. Di sudut ruangan, beberapa orang berbisik-bisik, pandangan mereka jelas mengarah padaku.“Kalau bukan karena dia dekat dengan bos, mana mungkin dipilih.”“Iya, semua juga tahu siapa yang sebenarnya ada di balik layar.”Aku berpura-pura tidak mendengar, tapi
Terakhir Diperbarui : 2025-09-02 Baca selengkapnya