Sejak pertemuan kedua dengan klien besar itu, suasana di kantor terasa berbeda. Untuk pertama kalinya, beberapa rekan kerja yang biasanya cuek pada Aisyah mulai menghampirinya. “Sya, aku baru baca ringkasan rapat yang kamu susun. Detail sekali, ya. Enak banget dibaca,” kata Dinda, salah satu staf senior yang biasanya hanya berinteraksi seperlunya. Aisyah tersenyum canggung. “Ah, biasa aja, Kak. Kan memang tanggung jawabku.” “Tetap saja,” sela Raka, anggota tim kreatif. “Presentasi sebelumnya juga keren, loh. Aku lihat klien sampai manggut-manggut waktu kamu kasih contoh data.” Aisyah merasakan wajahnya memanas. Ia tidak terbiasa jadi pusat pujian. Selama ini, bayangan Rayyan yang selalu dominan membuatnya hanya terlihat sebagai pendukung. Namun, kali ini, sinar lampu seakan beralih sedikit ke arahnya. Di sisi lain ruangan, Rayyan memperhatikan dari balik pintu kantornya yang terbuka. Tatapannya tajam, meski wajahnya tetap tenang. Ia tidak terbiasa melihat timnya menyanjung seseor
Terakhir Diperbarui : 2025-09-05 Baca selengkapnya