Langit Desa Kemuning benar-benar muram, sama seperti hari-hari sejak kepergian Ayu. Namun, di dalam rumah Ari dan Ningsih yang kecil, suasana jauh lebih tegang dari sekadar mendung. Ari, dengan wajah tegang yang keras seperti batu, duduk di kursi ruang tamu. Ia tidak sendirian.Di sofa, duduk juga Novia, ibunya. Wajahnya bengkak, matanya merah, perpaduan antara rasa malu atas aib yang terjadi dan kekhawatiran yang mendalam pada Ari. Di sampingnya, ada Dimas, anak kecil yang duduk bingung di pangkuan Novia, matanya yang polos menatap Ari.Di seberang mereka, duduk Ayah dan Ibu Ningsih. Wajah mereka pucat pasi, dipenuhi rasa bingung, takut, dan cemas. Ari telah memanggil mereka dengan alasan mendesak, tanpa memberikan petunjuk sedikit pun.“Nak Ari, kenapa bisa jadi begini?” tanya Ibu Ningsih, suaranya bergetar. “Di mana Ningsih sekarang?”Ari hanya menatap mereka dengan tatapan yang dingin dan tajam. “Dia sebentar lagi datang,” jawab Ari datar, suaranya rendah dan penuh bahaya. Ia me
Last Updated : 2025-10-19 Read more