Semua Bab Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua: Bab 91 - Bab 100

“Pa Raymond ada sekelompok orang badan-nya gede-gede menyerbu kantor Razak Group. Mereka merusak properti di sini, aku dan ibu terkurung di dalam kantor. 3 satpam yang berjaga mereka pukuli, pa Robert Ginting masih di luar, semua pegawai ketakutan, mereka juga lagi duel dengan 5 pengawal ibu!” Desi menelpon Raymond dengan suara ketakutan.Terkejut bukan main Raymond, setelah pesan ini dan itu ke Gracia dan Mamon. "Pah, tolongin mama yaaa, Mamon takut kenapa-kenapa dengan mama!" wajah Mamon terlihat pucat dan khawatir."Iya sayang, mama kamu istri papa, pasti akan papa tolongin, Gracia jagain keponakan kamu ini, Abang mau ke kantor itu dulu," pesan Raymond, Gracia mengangguk.Raymond bergegas menyusul dan tancap gas menuju kantor Razak Group.Di jalan dia juga menelpon Mike Sikumbang agar segera kontak kepolisian, tentang serbuan orang - orang tak di kenal di kantor Razak Group.Tentu saja yang dia khawatirkan dengan keselamatan Rahma.“Kelompok manakah mereka ini, jangan-jangan suruhan

“Kamu kenapa kesedak…nih bawa minum,” cetus Rahma sambil sodorkan air putih dan menatap tajam wajah Raymond, hingga suaminya ini sesaat makin salting saja.Rahma walauun tak setajam mata Raymond, tapi kalau sudah menatap begitu, bikin keder siapapun, apalagi Raymond yang jelas - jelas punya salah!“Hanya kaget saja, segitu kacaunya ternyata keluarga si Sanusi itu,” cetus Raymond bikin alibi yang masuk akal.“Kamu mau kemana..?” Rahma menegur suaminya yang mau bangkit dari sofa.“Mau pulang istirahat, masa kelayapan!”“Nggak bisa, kamu kira aku mampu handle semua kekacauan di perusahaan sebesar ini sendirian?” cegah Rahma yang langsung tahan bahu Raymond agar duduk lagi di sofa, hingga Raymond kaget di perlakukan istrinya begitu.“Lhaa..kan kamu CEO-nya, aku hanya mantan CEO? Lantas ngapain aku di sini?” Raymond protes.“Kamu masih suami aku kan? Nah tugas suami bantu istri, suami itu tulang punggung keluarga, bukan istri yang jadi tulang punggung suami. Ayoo kerja mulai hari ini! Nggak

Dua hari kemudian Raymond akhirnya bisa bernafas lega, hampir 50 persen investor – investor lamanya mulai yakin dengan dirinya dan berjanji segera buka pembekuan saham – saham mereka."Akhirnya...membuahkan hasil..!" gumam Raymond lega, kini Razak Group yang semula berwarna merah, sudah berubah jadi oranye...dan agaknya dalam hitungan hari bakal jadi kuning dan kelak hijau kembali.“Capek…?” Raymond kaget saat bahunya di pijat istri cantiknya ini, Raymond mendongak dan bibirnya langsung di kecup Rahma dengan lembut.Tiba-tiba Rahma kaget saat tubuhnya di tangkap Raymond dan kini dia otomats duduk di paha suaminya dan gantian bibirnya yang di lumat suaminya.“Pintu belum di kunci sayang, nanti Desi masuk, kasian dia lihat kita...!” bisik Rahma yang kini ikutan terpancing dengan ulah Raymond.Raymond senyum saat Rahma bangkit dari pahanya dan berjalan menuju ke pintu lalu…klik mengunci ruang kerja mewah ini.Dia lalu menarik tangan Raymond ke sofa empuk yang ada di ruangan ini.“Lakukan

Mark dan Asih yang kadung saling cinta nekat kawin lari dan menikah diam-diam ke seorang ustad yang berada di Bandung, sedangkan Asih berasal dari Sukabumi.Pemuda jahat anak si kades setempat yang marah dengan kelancangan Mark bawa kabur Asih lalu ikutan mencari-cari kemana kedua sejoli ini kabur.“Akhirnya ketemulah…pemuda jahat itu lalu menusuk Mark dan di anggap sudah bikin aib keluaranya, kebetulan si pemuda itu memang bersepupu dengan Asih. Karena kakek mereka bersaudara, kakakku meninggal dunia di saat mertua perempuan kamu mengandung Rahma, usia kandungannya sudah 7 bulan…!” cerita Peter, hingga Raymond sampa tertegun, tak menyangka ini yang terjadi pada keluarga istrinya.Peter yang saat itu dengar musibah ini buru-buru terbang dari Aussie dan urus jasad kakaknya yang sempat di rawat seminggu di rumah sakit sebelum meninggal dunia.Sedangkan si pemuda itu sudah kabur dan tak tentu rimba lagi hingga kini.“Melihat Asih hamil besar, aku iba dan aku lalu jagain Asih sampai melahi

Kalau dengan Rahma dan Indri bermain cinta penuh semangat dengan gaya-gaya panas medekati liar, dengan Tante Melly beda 180 derajat.Si tante yang memiliki body aduhai walaupun kini sudah 2X melahirkan anak dan yang barusan adiknya Indri, dengan beda usia yang sangat menyolok yakni 28 tahun tahunan, gayanya berbeda dan penuh kasih sayang cenderung sangat romantis.Tante Melly seolah memanusiakan Raymond. Wanita setengah tua yang tetap cantik ini perlakukan Raymond dengan lembut dan sepenuh hati, juga selalu dengarkan keluh kesah Raymond dengan sabar.Akibatnya Raymond pun tak bisa menolak, untuk tidak lepas kangen dengan mertua tirinya yang sangat pintar jaga tubuhnya tetap denok ini, biarpun usianya tak muda lagi.Raymond di pijat-pjat dengaan lembut, bahkan dengan manisnya, menjadikan Raymond bak bayi gede yang perlu di sayang.“Bahagia banget si Ongky dapat ibu kayak mami, lembut penuh sayang,” bisik Raymond, yang terlena dengan sifat romantis Tante Melly.“Husss…masa iri sama anak