Dengan penuh keraguan bagas akhirnya menekan panggilan di kontak tersebut."Selamat malam, Pak Bagas,” sapa seseorang di seberang sana, Thomas."Berikan kesempatan untuk keluarga Ardhanaya mengajukan banding," ucap bagas datar, mencoba menyembunyikan berbagai bentuk emosi yang asing di hatinya.Thomas di seberang sana sempat terdiam beberapa detik, seolah tak yakin dengan apa yang baru saja ia dengar.“Banding, Pak?” suaranya ragu, hati-hati. “Tapi, keputusan Bapak sebelumnya jelas. Bapak sendiri yang menandatangani perintah untuk menolak permohonan mereka.”Bagas mengatupkan rahangnya. Tatapannya kosong ke arah jendela gelap di depan meja kerjanya, hanya pantulan dirinya sendiri yang tampak—lelah, berantakan, dan entah siapa.“Saya tahu,” jawabnya singkat. “Saya rubah keputusan itu sekarang. Minta tim hukum siapkan semua berkas yang dibutuhkan.”Thomas masih terdiam, sebelum akhirnya menjawab dengan nada pelan. “Baik, Pak. Tapi, boleh saya tahu alasannya?”Bagas tersenyum miring, get
Huling Na-update : 2025-11-02 Magbasa pa