“Saya ingin bilang tidak, tapi kamu tahu sendiri jawabannya,” katanya pelan.Biya menggigit bibirnya, mencoba menahan tangis yang makin pecah. Biya menatapnya lama, napasnya tersengal.“Aku nggak ngerti, Mas. Apa salahku sampai kamu harus begini sama aku? Aku bukan orang yang nabrak keluarga kamu,” suaranya pecah di ujung kalimat.Bagas menunduk, seolah kalimat itu menampar sisi yang paling ia sembunyikan. Jemarinya mengepal di sisi tubuhnya, keras, hingga urat-urat tangannya menonjol.“Karena kamu bagian dari mereka,” katanya akhirnya, suaranya berat, rendah, dan tercekik di tenggorokan. “Bagian dari orang yang menghancurkan saya. Saya pikir kalau saya ambil kamu, mereka akan merasakan sakitnya kehilangan.”“Kamu nggak Cuma berhasil bikin keluargaku hancur, tapi aku- aku juga hancur ngeliat orang yang aku percaya, yang aku- yang aku cinta, malah nyakitin aku begini,” teriak Biya di antara isakannya. Air matanya jatuh deras, tubuhnya bergetar.Bagas mengangkat wajahnya. Tatapan itu ta
Huling Na-update : 2025-10-20 Magbasa pa