Paviliun Begonia di jantung Qing Hua malam itu tampak ramai, riuh rendah suara tawa dan denting cangkir arak. Beberapa waktu belakangan, paviliun hiburan ini memang terlihat lebih ramai dari biasanya, dan semua mata tertuju pada panggung utama. Di atas panggung bundar, seorang penari cantik meliuk-liukan tubuhnya yang lentur, mengikuti irama musik yang dimainkan dengan suling dan guzheng. Di tangannya, sepasang kipas sutra berputar anggun, sesekali membuka dan menutup, menciptakan ilusi visual yang memukau. Wajahnya tertutup cadar kain putih tipis, menambah aura misterius yang memikat. Nyonya Lan, pemilik Paviliun Begonia, seorang wanita paruh baya dengan dandanan mencolok, tampak sangat puas. Ia berdiri di balkon kecil yang terletak di lantai dua, tangannya memegang kipas bulu. “Bagus … sangat bagus,” gumam Nyonya Lan bangga. Ia menepuk kipasnya ke telapak tangan. “Gadis ini benar-benar menemukan keberuntunganku.” Berkat gadis penari yang baru direkrutnya ini, para lelaki kini
最終更新日 : 2025-11-17 続きを読む