"Ya Cleo, panggil namaku lagi. Kamu juga pasti kangen sama aku, 'kan?"Mendengar nama Cleo disebut, seharusnya menyadarkan Chelsea. Namun, malam ini, perasaan itu terasa terabaikan begitu saja. Sebaliknya, kehangatan tubuh Devan yang besar, ciuman yang mendesak, dan sentuhan kasar di kulitnya, entah bagaimana, mulai mematikan alarm bahaya di otaknya.Tangannya yang tadinya melawan kini terangkat, tapi alih-alih mendorong, jari-jarinya yang gemetar malah meraih rambut Devan yang tebal.Jauh di lubuk hatinya, Chelsea tahu ini salah. Ini adalah kekeliruan, dia adalah Chelsea, dan pria di hadapannya mabuk dan memanggil nama orang lain yang tidak dia kenal.Namun, perasaan yang telah dia kubur dalam-dalam, serta cintanya terhadap Devan, tiba-tiba mencuat, berteriak kencang, dan mengambil alih kendali, mematikan logikanya.Saat Devan bergerak dari leher ke bagian atas dadanya yang terbuka, sentuhan itu terasa begitu menghanyutkan. Tubuhnya merespons secara naluriah pada keintiman fisik yang
Last Updated : 2025-11-06 Read more