All Chapters of Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!: Chapter 41 - Chapter 50

Keesokan harinya, Nichelle gagal mencari celah untuk pergi ke kantor Giord Grup dan menemui Dominic.Pasalnya, Thomas ternyata masih belum bisa pulang dari Kota La Stivale dan Nichelle harus mengurus klien yang sudah membuat janji dengan ayahnya itu.“Nics! Tamu Mr.Thomas sudah datang.” Salah satu staf mengetuk pintu ruang kerja Nichelle yang terbuka lebar, memberitahu sang atasan.“Oh! Thanks, Terry!” Nichelle tersenyum singkat sambil menutup laptop yang akan dibawanya.Pikirannya penuh dengan rasa penasaran, karena ucapan Zayn semalam dan juga niatnya untuk melakukan konfrontasi terhadap Dominic. Namun, apa daya ketika perkerjaan memanggil dan tak bisa ia tinggal hanya demi kepentingan pribadi.‘Mungkin aku bisa minta Mybell untuk mengaturkan makan malam lagi dengan Dominic nanti.’ Nichelle menyusun rencana dalam hati, sementara kakinya melangkah cepat menuju ruang rapat di mana tamunya menunggu.Ia pun berusaha mengesampingkan pikiran tentang Dominic dan melakukan finalisasi pribad

“Kalau Nichelle mau, saya berniat menikahinya.”Dominic menjawab pertanyaan Maria dengan cepat. Tidak terlihat adanya keraguan di sana. Namun, Maria tidak berniat menerima begitu saja. Ia kembali berkata, “Padahal kau dan Nichelle baru bertemu beberapa kali dalam beberapa minggu belakangan ini.”Berharap Dominic panik sepertinya hanyalah angan kosong. Karena Dominic malah tersenyum penuh percaya diri menanggapi ucapan Maria.Untungnya, mereka segera tiba di rumah. Maria jadi tak punya kesempatan untuk bertanya lebih jauh. Namun, sebelum mereka masuk, Maria menarik pergelangan jas Dominic.Dominic pun langsung menghentikan langkahnya dan berbalik untuk mencari tahu apa yang diinginkan Maria darinya sekarang.Menahan rasa takutnya, Maria berkata dengan tegas, “Aku tidak akan diam saja kalau kamu menyakiti putriku!”Kepala Dominic terangguk tanpa jeda. Dengan lantang ia bersumpah, “Tentu saja. Keluarga Nichelle adalah prioritas saya. Musuhnya takkan lepas dari tangan saya.”Mendengar u

“Ini mengkhawatirkanku.”Dominic mengusap wajah Nichelle yang akhirnya kering dan terbebas dari air mata. “Matamu seperti mata kodok, Nichelle. Aku bisa kena marah anak-anak nanti.”Dengan mata terpejam Nichelle terkekeh. Ia sudah berpindah dari kursi penumpang ke atas pangkuan Dominic. Pria itu sangat ahli memindahkan tubuh wanita seolah bukan hal berat. Dan sekarang, ia tengah menenangkan diri sambil memeluk Dominic seperti anak-anak. “Dibanding itu, aku tidak tahu bagaimana harus menjelaskan ini pada anak-anak.” Nichelle menggerutu dengan suara lemas. Namun, Dominic berkomentar, “Tidak perlu. Cukup kau bilang kalau kau bahagia bersamaku, mereka sudah senang, Nichelle.”“Benarkah?”Dominic mengangguk. “Kau harus tahu, mereka sudah tahu lebih dulu ketimbang kamu.”Spontan Nichelle melepaskan pelukan dan menarik tubuhnya menjauh untuk menatap Dominic, mencari kebenaran dari perkataan pria itu. “Mereka sudah tahu? Bagaimana bisa?!”Dominic mengangkat bahunya. Ia sendiri tidak tahu h

Sementara itu, di La Fondue. Restoran milik keluarga Howard yang dikelola oleh Thomas dan Zayn. Annabel—istri Dalton Giorgen itu, datang di saat Zayn sedang sendirian. Maria tengah mengatur kedatangan barang di gudang. Sejak datang, wanita tua itu tidak memesan apapun dan duduk saja menatap Zayn di salah satu meja restoran. Dan sekarang, Annabel malah terlihat bergumam dalam dunianya sendiri. “Cucuku benar-benar chef favoritku. Mimpi apa aku semalam?”Mulai kesal, Zayn akhirnya mengetuk pelan gelas kaca yang ada di hadapannya beberapa kali. Menimbulkan denting manis yang menarik perhatian Annabel. Dan ketika mata mereka bertemu, Zayn segera menegurnya. “Nyonya, kalau Anda tidak pesan juga, Anda bisa pergi dari restoranku! Orang ke sini untuk menikmati makananku, bukan untuk melamun!”Walau ia tahu benar siapa wanita tua di hadapannya, tapi kalau sudah urusan restoran dan masakan, Zayn tidak pernah pilih-pilih. Siapa yang dinilai tidak menghargai tujuan sebuah restoran dibangun, tid

“Mereka tahu.”Nichelle mengadu pada Dominic lewat telepon video pagi ini. Anak-anak sudah mulai masuk di sekolah baru mereka setelah liburan musim panas kemarin. Suasana jadi sedikit lebih tenang, tetapi hati Nichelle sekarang sedang pelik. Padahal dokumen yang harus ia kerjakan di meja kantornya sudah menumpuk, tetapi ia memilih untuk mengobrol dengan Dominic. Menanggapi keluhan wanita yang resmi menjalin hubungan serius dengannya, Dominic terkekeh. Ia sebenarnya lebih fokus mendengarkan suara Nichelle ketimbang isi kalimatnya. “Dom! Jangan tertawa saja!” tukas Nichelle yang sudah pusing tujuh keliling. “Aku harus bagaimana menjelaskan pada mereka?”“Sudah kubilang.” Dominic terkekeh lagi. “Helios itu menyebarkan virus di Giord Group memang sengaja, supaya bisa menemuiku. Entah dari mana niat itu, tapi sejak dari Uni States, triplet itu mencari suamimu, Chel.”Nichelle memekik dengan suara tertahan. Frustasi, kenapa ia harus melahirkan 3 anak kembar dengan tingkat intelektual yan