Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!

Triplet Jenius : Mom, Kami Temukan Suamimu!

last updateLast Updated : 2025-08-22
By:  Night ShadeOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
6views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Menghilang selama 7 tahun, Nichelle kembali bersama 3 anak kembar hasil terjebak cinta satu malam dengan seorang investor. Dengan kecerdasan tinggi, triplet jenius siap mencari ayah mereka dan membalaskan dendam Nichelle.

View More

Chapter 1

Bab 1 - Sogokan Manis

“Kamu istirahat saja di kamar, Nics! Biar kuambilkan minum.”

 

Gadis muda bernama lengkap Nichelle Armeyn itu mengangguk. Setuju dengan usulan Sarah, adik angkatnya.

 

Tubuh Nichelle yang berbalut gaun mini itu sudah terasa sangat letih. 2 jam lebih ia menemani Franz Stuart—tunangannya, di acara gala dinner hotel Caltz Belhotel, Kota Calcio.

 

Dari tempatnya duduk, Nichelle melihat Sarah kembali dengan nampan penuh makanan dan minuman favorit. Netra hitam pekat itu berkilau riang, melihat koktail kesukaannya.

 

“Kita santai dulu di sini, Nics! Tunggu Franz kembali.”

 

Nichelle mengangguk sambil menerima segelas koktail dari Sarah. “Iya. Aku lelah banget.”

 

Belum ada 3 gelas, Nichelle menikmati minuman berkadar alkohol rendah tersebut, kepalanya sudah mulai pening. Padahal butuh 6 sampai 7 gelas untuk membuat Nichelle mabuk. Bahkan membuat percakapannya dengan Sarah terhenti.

 

“Nics? Kamu tiba-tiba diam. Ada apa?” Sarah bertanya dengan nada khawatir.

 

Namun, wajah adik angkat Nichelle tersebut gagal menyembunyikan raut puas penuh kemenangan.

 

Sayang, Nichelle sudah terlalu mabuk untuk menangkap kenyataan tersebut. Putri kandung keluarga Armeyn yang baru beberapa bulan kembali itu menyadari pandangannya mulai kabur.

 

Tak memakan waktu banyak untuk Nichelle kehilangan kesadaran dan tertidur.

 

“Ah ... sudah masuk fase tidur.” Sarah meletakkan gelas koktail kembali di atas nampan. “Tak kusangka vodka dan obat perangsang yang kucampur dalam koktailnya bekerja dengan cepat.”

 

Nichelle akan butuh waktu 10-15 menit untuk sadar dan mulai mabuk.

 

Senyum licik terulas lebar di wajah Sarah. “Semoga malammu menyenangkan, Nics!”

 

10 menit berlalu.

 

Si pemilik kamar datang setelah menerima kunci dari panitia gala dinner. Dia bukanlah Franz, melainkan Dominic Giorgen. Investor yang paling diinginkan Franz.

 

Dominic segera melepas pakaiannya, kecuali celana panjang.

 

Sementara itu, Nichelle mulai sadar ketika tubuhnya terasa panas. Spontan, ia mencari tunangannya. “Ngh! Franz ....”

 

Desahan Nichelle mengejutkan Dominic. Kenyataan bahwa ada suara perempuan di kamarnya, membuat pria itu waspada.

 

‘Wanita?’ batin Dominic bertanya-tanya.

 

Nichelle mendengar langkah sepatu yang teredam karpet lantai hotel mendekatinya. Yakin bahwa itu adalah Franz, ia kembali merengek kesal.

 

”Franz! Kenapa kamu matikan AC-nya?! Tubuhku panas!”

 

Dengan wajah seolah tak percaya, Dominic menatap wanita yang menggeliat manja di atas kasur.

 

Gaun satin merah muda yang ketat itu membingkai lekukan tubuh Nichelle dengan sempurna. Pandangan mata bermanik coklat itu sarat akan hasrat, tetapi ia memilih untuk mengecek sekitar.

 

‘Apa yang dilakukan tunangan orang itu di sini?’ batin Dominic.

 

Nichelle sempat dikenalkan Franz pada Dominic di acara gala dinner.

 

Dominic tersadar ketika melihat ujung map merah tersembul di bawah nampan makanan. Ia tahu benar isi map merah tersebut. Pahamlah ia alasan Nichelle ada di kamar hotelnya.

 

Hanya sedetik Dominic melepas pandangannya, ia sudah menemukan Nichelle sedang mencoba melepas gaunnya.

 

“Dengar Nona, saya bukan Franz!” Dominic berharap Nichelle tidak meneruskan usahanya itu.

 

Entah apa yang membuat Nichelle mabuk sekaligus berhalusinasi. Dominic mencurigai koktail yang diminum gadis malang itu.

 

“Jangan bercanda, Franz!” Napas Nichelle mulai berat.

 

Nichelle terus merengek, “Ngh! Franz, rasanya semakin panas!”

 

Gaun Nichelle sobek menjadi dua bagian. Menunjukkan kulit putihnya yang semakin menantang Dominic.

 

Tiba-tiba, Nichelle menarik tangan Dominic kuat-kuat.

 

Dominic yang tak menduga hal itu pun terjatuh di atas pelukan Nichelle.

 

“Ah ... ini nyaman, Franz!” lenguh Nichelle.

 

Dada bidang Dominic yang sudah tak terlindungi dengan kemejanya bersentuhan dengan tubuh Nichelle yang sudah setengah tak berbusana.

 

Dominic mencoba melepaskan diri, tetapi aroma manis dari tubuh Nichelle mulai mempengaruhinya.

 

“Cium aku, Franz!”

 

Dominic melumat bibir Nichelle, bukan karena gadis itu meminta. Ia hanya tak suka mendengar nama Franz disebut.

 

Pria berkulit kecoklatan itu bermaksud menyudahi ciumannya sesingkat mungkin. Nyatanya, sesuatu membangunkan hasrat yang dipendamnya.

 

‘Sial! Mereka memberikan obat perangsang juga!’

 

Dominic pikir, Nichelle hanya mabuk saja. Sepertinya, obat itu masih tersisa di bibir dan mulut Nichelle. Hasratnya semakin meningkat. Ia menelusur kasar semua bagian tubuh Nichelle, tak menyisakan sedikitpun.  

 

“Mmh! Franz,” rengek Nichelle saat Dominic melepaskan tautan bibir mereka sejenak.

 

Tangan Nichelle tiba-tiba menyentuh bagian berbahaya milik Dominic. “Aku menginginkanmu!”

 

Dominic mendengus. “Jangan salahkan aku, Nona! Ini permintaanmu!”

 

“Ah!”

 

Malam berganti.

 

Nichelle bangun dengan sakit kepala yang hebat. Pelipisnya berdenyut, seperti seseorang sedang menghantamnya dengan palu besar.

 

“Ugh!”

 

Yang paling menyadarkan Nichelle adalah denyut berbeda di bagian kewanitaannya. Netranya mulai berair, menyadari arti dari rasa sakit itu.

 

“Apa yang terjadi?! Aku hanya ingat minum koktail dengan Sarah—Astaga!” Nichelle memekik melihat gaunnya yang sobek sudah berada di lantai.

 

Kaca besar yang menempel di lemari samping tempat tidur juga menunjukkan banyaknya jejak cinta yang ditinggalkan seseorang semalam di sekujur tubuh Nichelle.

 

‘Dengan siapa aku sudah—‘

 

Nichelle tiba-tiba tak ingin melanjutkan pikiran itu. Kesadaran yang membentengi dirinya agar tak terluka, menyimpulkan bahwa semalam ia mungkin mabuk dan bercinta dengan Franz.

 

“Benar. Sarah juga bilang Franz akan menyusul.” Nichelle mulai menyeka air matanya.

 

“Mungkin ... tidak akan masalah. Kami juga akan segera menikah.”

 

Nichelle berusaha menghibur diri dan menekan penyesalannya. Menipu diri sendiri dengan pemikiran seperti itu.

 

Namun, semua itu berubah menjadi kemarahan ketika ekor mata Nichelle menangkap secarik kertas di atas dokumen. Berisi pesan yang tak pernah Nichelle bayangkan. Bahkan di mimpi terburuknya sekalipun.

 

‘Sudah kuterima sogokan manis kalian. Saya akan berinvestasi, Franz Stuart. -DG-‘

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status