Daniel menyesap tehnya pelan. "Kamu punya mulut, 'kan? Nggak bisa panggil dia?"Alyssa dan Ziona mendekat, kebetulan mendengar percakapan mereka. Dia tak menaruh hati, pura-pura tidak dengar. Orang-orang Keluarga Arthadika menganggapnya seperti pembantu jelas karena Daniel.Saat ini, Anita datang. "Alyssa, duduk di samping Daniel. Zizi, duduk sama Nenek Buyut."Anita tahu hubungan mereka tidak terlalu hangat, jadi sengaja mencarikan kesempatan agar mereka dekat.Dulu, Alyssa pasti senang bukan main. Setiap kesempatan untuk dekat dengan Daniel tak akan dia sia-siakan. Sekarang? Dia hanya merasa risih. Duduk di meja yang sama membuatnya tak nyaman."Aku nggak lapar." Alyssa tersenyum. "Nenek makan sama Ziona dulu ya, aku mau ke atas sebentar."Dengan Anita di sana, Alyssa tahu Ziona aman. Dia merasa lebih lega. Tadi Evans sempat menelepon membicarakan soal pekerjaan."Kalaupun nggak lapar, minimal makan sedikit, 'kan?""Aku agak capek."Merry menegur, "Nenekmu ada di sini, kamu malah ngg
Baca selengkapnya